Waduh, Ada 10 Juta Pernikahan Anak Selama Pandemi

- 8 Maret 2021, 22:06 WIB
Ilustrasi pernikahan anak. Terjadi 10 juta pernikahan anak selama Pandemi Covid-19, menurut penelitian Unicef.
Ilustrasi pernikahan anak. Terjadi 10 juta pernikahan anak selama Pandemi Covid-19, menurut penelitian Unicef. /Foto: Pixabay/geraldfriedrich2/

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Ditunda Lagi Tahun Depan, 110 Ribu Volunteers 'Digantung' Ketidakpastian

Anak perempuan yang menikah dini, menurut penelitian, lebih mungkin mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan kecil kemungkinannya untuk tetap bersekolah.

Mereka menghadapi peningkatan risiko kehamilan dini dan tidak direncanakan, serta komplikasi dan kematian ibu.

Isolasi dari keluarga dan teman-teman dapat berdampak berat pada kesehatan mental mereka.

Selain itu, keluarga yang menghadapi kesulitan ekonomi mungkin berupaya menikahkan putri mereka untuk meringankan beban keuangan.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Blackpink Dinobatkan Sebagai Wanita Berpengaruh dalam Industri Hiburan Dunia

Baca Juga: Demokrat Versi AHY Tunjukkan AD/ART Partai Demokrat Versi KLB Disyahkan Yasona Laoly

Fore juga mengemukakan negara-negara untuk membuka kembali sekolah, menerapkan reformasi hukum, memastikan akses ke layanan kesehatan dan sosial sambil memberikan langkah-langkah untuk melindungi keluarga.

Menurutnya, dengan melakukan hal itu, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko seorang gadis kehilangan masa kanak-kanaknya karena pernikahan anak.

Menurut laporan, diperkirakan sebanyak 650 juta gadis dan wanita yang hidup saat ini menikah di masa kanak-kanak, sekitar setengah dari mereka di Bangladesh, Brasil, Ethiopia, India atau Nigeria.***

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah