China Telah Curi Data Pribadi 80% Warga Dewasa Amerika

- 1 Februari 2021, 21:27 WIB
Teknisi bekerja di laboratorium pengujian genetik BGI, yang sebelumnya dikenal sebagai Institut Genomik Beijing, di Kunming, provinsi Yunnan, Cina 26 Desember 2018. Gambar diambil pada 26 Desember 2018.
Teknisi bekerja di laboratorium pengujian genetik BGI, yang sebelumnya dikenal sebagai Institut Genomik Beijing, di Kunming, provinsi Yunnan, Cina 26 Desember 2018. Gambar diambil pada 26 Desember 2018. /Foto: REUTERS/Stringer/

Baca Juga: Wah, FT UI Kembangkan Alat Purifikasi Udara Plasma Dingin, Bisa Usir Virus Corona?

Baca Juga: Menarik, Simak Program Daur Ulang Sampah yang Membuat Telkom Raih Penghargaan BCOMSS

"Estimasi saat ini sekitar 80 persen data pribadi yang bisa diidentifikasi milik warga dewasa Amerika Serikat telah dicuri oleh partai Komunis China," ungkapnya.

Informasi yang terkumpulkan dari berbagai teknologi, ketika dikombinasikan dengan data biometrik seseorang, bisa digunakan untuk melangkahi para dokter dan membuat monopoli perawatan dan obat-obatan yang dapat memperbagus kesehatan seseorang.

Sistem yang sama diduga telah digunakan pemerintah China untuk mengidentifikasi dan mengekang warga Muslim etnis Uyghur. Dengan kedok pengecekan, para pejabat China mengkoleksi data DNA yang dapat membantu mereka menyasar anggota keluarga lainnya, dan memperbagus akurasi software pendeteksi wajah.

Pada bulan Juli 2020, Departemen Perdagangan AS memberi sanksi kepada dua anak perusahaan BGI Group atas keterlibatannya dalam penindasan etnis Uyghur.

Baca Juga: Unggah Foto Santai Nikmati Secangkir Kopi, Susi Pudjiastuti Curhat: Bete Sama Semuanya

Baca Juga: AHY Duga Ada Keterlibatan Menteri Jokowi Dalam Gerakan Pengambilalihan Paksa Kepemimpinan Partai Demokrat

Dikutip Seputartangsel.com dari International Business Times 1 Februari 2021, BGI Group juga telah merilis pernyataan yang menentang klaim Evanina dan menolak dugaan-dugaan tersebut.

"Adanya Ide bahwa data genomik warga Amerika dalam keadaan bahaya oleh aktivitas BGI di Amerika Serikat adalah sebuah klaim tanpa dasar," kata BGI dalam sebuah pernyataannya.

Halaman:

Editor: Ihya R. Azzam


Tags

Terkait

Terkini