Leher Terlilit Layang-layang, Bocah 3 Tahun Melayang di Taiwan

31 Agustus 2020, 21:54 WIB
Seorang bocah 3 tahun di Taiwan tersangkut layangan yang terbang. /Foto: Fox News/Dainese Hsu/

SEPUTARTANGSEL.COM - Anak perempuan berusia 3 tahun tersangkut dan terbawa terbang layang-layang dan terbang ke udara di acara Hsinchu City International Kite Festival, Minggu 30 Agustus 2020 sore.

Meskipun begitu anak dengan berat badan 13 kilogram ini hanya mengalami luka lecet di leher dan wajahnya.

Tak begitu jelas terlihat di video, apa penyebab balita ini tersangkut layang-layang, namun terlihat ada bagian ujung kain layang-layang yang melilit lehernya.

Baca Juga: Kerugian Akibat Terbakarnya Gedung Utama Kejaksaan Agung Capai Rp1.118.549.352.829

Setelah terbang meliuk-liuk di udara selama 30 detik, layang-layang yang tertiup angin kencang ini akhirnya bisa diturunkan secara perlahan, dan anak tersebut berhasil diselamatkan.

Balita bernama depan Lin ini segera dibawa ke rumah sakit bersama Ibunya. Lin hanya menderita lecet di bagian muka dan leher.

Baca Juga: Bawaslu Menemukan Masalah Prosedural dan Protokol Kesehatan dalam Simulasi Pemungutan Suara

"Tidak ditemukan adanya patah tulang," kata Wakil Walikota Hsinchu Shen Huei-hong di laman Facebooknya.

Tak lama setelah insiden ini terjadi, Lin telah kembali ke rumah bersama keluarganya.

Pemerintah Kota Hsinchu menyatakan penyesalan yang mendalam dan akan menyelidiki serta menindak pihak yang bertanggung jawab, untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi.

Baca Juga: Danpuspom: Tim Penyidik Gabungan Sudah Periksa 10 Saksi Penyerangan Mapolsek Ciracas

Baca Juga: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto: Virus Dapat Menjadi Senjata untuk Menghancurkan Negara

Menurut Chang Li-ke, pejabat pemerintah setempat, angin yang menghembus festival layang-layang Minggu sore mencapai 7 Beaufort Scale, hanya 1 level di bawah kategori angin kencang, berkecepatan di antara 13.9 hingga 17.1 meter per detik.

Kegiatan lainnya di festival yang dijadwalkan hingga Minggu petang ini dibatalkan.***

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Focus Taiwan

Tags

Terkini

Terpopuler