Pengadilan Kamboja Tolak Banding Mantan Kepala Negara Khmer Merah Atas Genosida

22 September 2022, 13:07 WIB
Mantan Kepala Negara Khmer Merah Khieu Sampan . /Reuters/ Nhet Sok Heng//

SEPUTARTANGSEL.COM - Pengadilan Kamboja untuk Khmer Merah yang didukung oleh PBB menyakini, pemimpin terakhir rezim komunis, Khieu Samphan bersalah atas genosida etnis minoritas Vietnam.

Mereka menolak banding mantan kepada negara, Khieu Samphan yang kini berusia 91 tahun.

Hal tersebut didasarkan pada 1,5 juta orang yang tewas di bawah kepemimpinan Khmer Merah di Kamboja.

Baca Juga: Presiden Ukraina Zelensky Serukan Hukum Rusia dan Cabut Hak Veto Saat Putin Ancam Gunakan Senjata Nuklir

Warga yang mendapatkan kombinasi eksekusi massal, kerja, kamp kerja paksa dalam salah satu kekejaman terburuk abad ke-20.

Pada saat akhirnya rezim Khmer Merak digulingkan pada tahun 1979, sekitar 25 persen penduduk Kambpja telah tewas.

Diperkirakan, mereka yang tewas dari 20.000 etnis Vietnam, dan 100 hingga 500 ribu Muslim Cham.

"Kasus Khieu Samphanmelibatkan beberapa peristiwa paling keji yang terjadi selama satu periode paling tragis dan bencana," kata Ketua Majelis Mahkaman Agung Pengadilan Kamboja (ECCC), Kong Srim dilansir SeputarTangsel.Com dari Guardiaqn, Kamis 22 September 2022.

Baca Juga: Pemakaman Ratu Elizabeth II Selesai, Truss Harus Harus Langsung Bekerja Cegah Resesi di Inggris

Di bawah rezim Khmer Merah, mendengarkan mendengarkan, penduduk sipil tidak diberi kebebasan dasar dan sasaran tindakan kekejaman ekstrem yang meluas. Budaya muncul melalui pembunuhan massal, kekerasan, kekerasan, pernikahan paksa, kerja paksa, penghilangan nyawa, dan tidak manusiawi lainnya.

Pengadilan sendiri telah berusaha menyelesaikan pekerjaan tersebut. Mereka memberikan ruang untuk penyembuhan nasional dan keadilan.

Namun, kritikan karena keterlambatan, biaya, dan kerentanannya terhadap campur tangan pemerintahan Kamboja kini yang kini kini Hun Sen.

Pengadilan yang dibentuk pada tahun 1997 dan mencakup hakim dari Kamboja dan internasional diperkirakan, menelan biaya lebih dari 330 juta dolar AS.

Baca Juga: Polisi Amankan Seorang Pria Pelaku Pencabulan di Teluknaga Tangerang, Sebar Aksi Bejatnya ke Media Sosial

Meski demikian, pengadilan telah menyebabkan tiga hukuman: Khieu Samphan, Komandan Kedua Pol Pot Nuon Chea, dan Kaing Guek Eav yang dikenal sebagai Kamerad Duch. Dia adalah kepala penjara S-21 yang terkenal kejam.

Pelaku utama telah meninggal sebelum diadili, termasuk Pol Pot 'Saudara Nomor Satu' pada tahun 1998.

Khieu Samphan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, karena genosida dan kejahatan lainnya pada tahun 2018 bersama Nuon Chea. 

Keputusan pada saat itu, Khieu Samphan bersalah, telah mendorong, menghasut, dan melegitimasi kebijakan yang menyebabkan kematian warga sipil dalam skala besar.

Baca Juga: Pinkan Mambo Nangis Akui Tak Punya Teman, Netizen: Nyesek Banget Nangisnya Mendem

Jutaan orang dipaksa masuk kamp untuk membangun bendungan dan jembatan. Selain itu, Khmer Merah juga melakukan pemusnahan massal penduduk sipil orang Vietnam.

Biksu Buhda diberhentikan. Sementara umat Islam diwajibkan untuk makan daging babi. ***

Editor: Nani Herawati

Tags

Terkini

Terpopuler