SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Volodymyr Zelensky menuntut Pengadilan khusus PBB untuk menjatuhkan 'hukuman yang adil' kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Hal tersebut disampaikan Zelensky kepada para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB, Rabu 21 September 2022, sebagai balasan kepada Putin yang mengancam akan menggunakan senjata nuklir.
Putin sebelumnya berjanji tidak akan melakukan mobilisasi. Namun, pernyataan akhirnya dikeluarkan setelah pasukan Kremlin menghadapi serangkaian kegagalan di medan perang. Ukraina merebut beberapa wilayah yang sebelumnya dikuasai.
Baca Juga: Ukraina Berhasil Bebaskan Kota Balaklila dari Rusia, Penduduk Setempat Lega
Presiden Ukraina memaparkan di depan Majelis Umum PBB lima kondisi perdamaian yang tidak dapat dinegosiasikan, di antaranya hukuman atas agresi Rusia, pemulihan keamanan dan integritas Ukraina, dan jaminan keamanan.
"Sebuah kejahatan telah dilakukan terhadap Ukraina dan kami menuntut hukuman yang adil," kata Zalensky dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Kamis 22 September 2022.
Zelensky mendapat tepuk tangan meriah di akhir pidatonya. Beberapa pemimpin negara lain pun ikut memberi dukungan.
"Sekali lagi, baru hari ini, Presiden Putin telah membuat ancaman nuklir terbuka terhadap Eropa, dengan mengabaikan tanggung jawab rezim non-proliferasi secara sembrono," kata Presiden AS, Joe Biden.
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina di Hari Kemerdekaan, 22 Warga Sipil Diperkirakan Tewas