Terkini, 16 korban Tewas dalam Banjir 'Epik' di Kentucky Termasuk 6 Anak-anak

30 Juli 2022, 10:00 WIB
Banjir di Kentucky AS dilihat dari udara /Foto: Reuters/ HO Kantor Gubernur Andy Besherd//

SEPUTARTANGSEL.COM - Korban tewas dalam banjir di Kentucky, Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak Jumat 28 Juli 2022 terus bertambah.

Terkini, korban tewas sedikitnya menjadi 16 orang, temasuk di dalamnya 6 anak-anak. 

Otoritas negara bagian Kentucky memperingatkan, kemungkinan lebih banyak korban tewas di tengah banjir 'epik' yang menyapu rumah-rumah, jalan, dan mendorongnya ke tepi sungai.

Baca Juga: Hujan Deras Akibatkan Banjir dan Tanah Longsor yang Tewaskan Puluhan Orang di Pegunungan Petropolis, Brasil

Polisi dan Pasukan Garda Nasional AS termasuk personel dari negara bagian tetangga, menggunakan helikopter dan kapal untuk menyelamatkan puluhan orang dari rumah dan kendaraan di wilayah pertambangan batu bara Appalachian, Kentucky.

Dari video yang beredar di media sosial terlihat, banjir mencapai rumah dan mengubah jalan menjadi sungai.

"Ini belum berakhir. Saat kami melakukan pencarian dan penyelematan, masih ada bahaya nyata di luar sana," kata Gubernur Andy Beshear dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters, Sabtu 30 Juli 2022.

Beshear yang memantau kondisi banjir dari udara bersama Kepala Badan Manajemen Darurat Federal AS Deanne Criswall mengaku terkejut dengan cakupan banjir. Sebagian besar Jackson, sebuah kota dengan 2.200 penduduk dan terletak sekitar 100 ml (160 km) tenggara ibu kota negara bagian Frankurt, terendam.

Baca Juga: Viral! Penemuan Ikan Raksasa Usai Banjir Bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat

"Ratusan rumah, lapangan bola, taman, bisnis, di bawah air lebih banyak daripada yang saya kira pernah kita lihat di daerah itu ... Benar-benar menghancurkan," kata Beshear.

Beshear mengkonfirmasi, jumlah kematian terkait banjir naik dari 15 menjadi 16 orang, termasuk setidaknya 6 anak-anak. Jumlah korban tewas hampir bisa dipastikan akan meningkat ketika banjir surut.

"Masih banyak orang yang belum ditemukan," ujar Beshear.

"Kami mungkin memperbaharui hitungan berapa banyak yang hilang selama beberapa minggu ke depan," lanjut Beshear kepada wartawan.

Banjir di Kentucky merupakan dampak dari hujan 5 hingga 10 inci yang turun di daerah tersebut selama 24 jam. Banjir yang besarnya belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Tangsel Dikepung Banjir, Wakil Wali Kota: Cuaca Ekstrem dan Kondisi Drainase Sebabkan Backwater ke Permukiman

"Ini adalah peristiwa yang benar-benar epik," ungkap Profesor Ilmu Lingkungan dan Direktur Survei Geologi Kentucky, Wiliam Haneberg.

Menurut Heneberg, lereng bukit yang curam dan lembah sempit di kawasan Kentucky membuatnya rentan terhadap banjir. Namun, meningkatnya frekuensi dan tingkat keparahan banjir akibat dari hujan merupakan akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. ***

Editor: Nani Herawati

Tags

Terkini

Terpopuler