Penyakit Cacar Monyet di Eropa Capai 200 Kasus, Nigeria Laporkan 61 Kasus Cacar Monyet

30 Mei 2022, 09:53 WIB
Ilustrasi penyakit cacar monyet yang jangkiti Eropa dan Nigeria /Pixabay/geralt/

SEPUTARTANGSEL.COM - Otoritas kesehatan Amerika Serikat telah menemukan sembilan kasus cacar monyet di beberapa negara bagian Amerika, pada Kamis 26 Mei 2022 lalu.

Kasus Cacar Monyet kemudian dilaporkan pula oleh Otoritas Nigeria yang memastikan kemunculan 21 kasus.

Sedangkan badan pengendalian penyakit Nigeria (NCDC), menemukan gejala serupa cacar monyet pada 61 orang, sejak Januari 2022.

Baca Juga: Puan Matikan Mic Lagi saat Anggota DPR Bahas Sanksi LGBT, Akmal Sjafril: Besok-besok Anak Kita Akan Dipaksa...

Kasus cacar monyet di Nigeria telah mengakibatkan satu orang pasien meninggal.

Sebelumnya, Reuters mengabarkan bahwa kasus cacar monyet di beberapa negara Eropa mencapai 200 kasus, hingga Sabtu 28 Mei 2022.

Dari Nigeria, NCDC memastikan bahwa di antara 61 terduga kasus cacar monyet, 21 sudah dipastikan positif terserang virus cacar monyet.

Satu di antara 21 pasien penyakit itu, yakni pria berusia 40 tahun, meninggal dunia dan dilaporkan oleh NCDC pada Minggu 29 Mei 2022 waktu setempat.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Disebut Menular Seperti Cacar, Begini Penjelasan CDC AS dan WHO

Kasus-kasus di Nigeria dilaporkan muncul di enam negara bagian serta di ibu kota negara, Abuja.

"Di antara 21 kasus yang dilaporkan pada 2022, tidak ada bukti soal transmisi virus itu yang baru atau tidak biasa," kata perwakilan NCDC, dikutip SeputarTangsel.com dari Antara pada Senin 30 Mei 2022.

Badan Nigeria itu mengatakan bahwa selama bulan Mei ada enam kasus yang terdeteksi.

"Tidak ada perubahan wujud klinis yang didokumentasikan (termasuk gejala, bentuk, dan kedahsyatan)," katanya.

Cacar monyet merupakan penyakit khas di negara-negara Afrika seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, dan Nigeria.

Namun, infeksi virus yang biasanya menyebar tidak terlalu parah itu telah menyebabkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Undang Pasangan Gay Ragil Mahardika di Podcast, Said Didu: LGBT Sedang Dibukakan Pintu

Pasalnya telah dilaporkan 200 kasus terduga dan terkonfirmasi ditemukan sejak awal Mei di sedikitnya 19 negara, terutama di Eropa.

Di Amerika Serikat, sembilan kasus terjadi pada orang-orang yang belakangan ini tidak punya riwayat bepergian ke luar negeri.

Dilaporkan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS hingga Rabu 25 Mei 2022, setidaknya terdapat enam kasus cacar monyet tercatat di Massachusetts, Florida, Utah, Washington, California, Virginia, dan New York.

CDC menduga banyak kasus infeksi cacar monyet, tapi tidak semua dilaporkan. Kebanyakan terjadi pada para pria yang melakukan kontak seksual dengan sesama jenis.

Gejala-gejala yang tampak antara lain adalah demam dan ruam tertentu yang membengkak.

"Semua kasus yang ada di AS ditemukan pada orang-orang gay, biseksual, dan para pria yang berhubungan seks dengan laki-laki," kata Direktur CDC Rochelle Walensky.

Walensky mendesak agar penanganan dilakukan dengan panduan berdasarkan ilmu.

Kasus cacar monyet telah dilaporkan lebih dari 20 negara. Namun bukan merupakan kategori endemi.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler