Australia Larang Ekspor Alumina ke Rusia Imbas Serangan ke Ukraina

21 Maret 2022, 11:11 WIB
Kapal sedang menunggu untuk memuat di kilang alumina Rio Tinto di Gove, 650 km (404 mil) timur Darwin, Australia /Dok. Reuters/David Gray/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sejak Rusia menginvasi Ukraina, berbagai sanksi dari banyak negara dan perusahaan besar dunia telah diterima Moscow.

Bahkan tak sedikit negara seperti Australia yang juga memberikan sanksi pada oligarki yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kini Australia kembali menambah sanksi dengan melarang ekspor alumina dan bijih aluminium termasuk bauksit ke Rusia karena telah menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Serangan Pasukan Rusia Buat Pemimpin Ukraina Isyaratkan Kompromi untuk Gabung dengan NATO

Dengan adanya larangan langsung untuk ekspor alumina dan bijih aluminium, diharapkan Rusia akan menghentikan serangannya ke Ukraina.

Dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Senin 21 Maret 2022, diketahui bahwa 20 persen kebutuhan alumina Rusia berasal dari Australia.

Dengan adanya larangan ekspor ke Rusia akan dapat menghambat negara tersebut memproduksi aluminium.

"Pemerintah akan bekerja sama dengan eksportir dan badan puncak yang akan terpengaruh oleh larangan untuk menemukan pasar baru dan memperluas pasar yang ada," kata pemerintah Australia dalam pernyataan bersama beberapa menteri.

Baca Juga: Dampak Perang Rusia dan Ukraina, Sejumlah Negara Alami Krisis Pangan, Kenaikan Harga Gandum Secara Global

Diketahui bahwa Rusia merupakan produsen aluminium terbesar di dunia dan baru-baru ini Rio Tinto raksasa pertambangan asal Australia telah menghentikan kerjasama bisnis dengan Moskow.

Rio Tinto memiliki 80 persen saham di Queensland Alumina Ltd (QAL) dalam usaha patungan dengan Rusal International PJSC (RUAL.MM) Rusia.

Hingga kini Australia telah memberikan sanksi sebanyak 476 termasuk 443 pada individu, diantaranya terdapat pengusaha yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin serta 33 entitas.

Baca Juga: TotalEnergies Tak Hentikan Bisnis dengan Rusia, Greenpeace dan Les Amis de la Terre Ancam Ambil Tindakan Hukum

Pemerintah Australia juga telah menyumbang sedikitnya 70.000 ton batubara termal ke Ukraina untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Selama beberapa minggu terakhir produsen batu bara mendapat banyak permintaan dari Ukraina dan negara-negara yang sebelumnya bergantung pada pasokan Rusia.

Kini pemerintah Australia bekerja dengan produsen batu bara dalam pengiriman ke Ukraina juga menjanjikan peralatan militer tambahan serta bantuan kemanusiaan.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler