Partai Demokrat Terancam Pecah, Joe Biden Kunjungi Capitol Hill

2 Oktober 2021, 07:15 WIB
Presiden Joe Biden kunjungi Capitol Hill untuk mengatasi masalah perepecahan Partai Demokrat AS tentang UU Infrastruktur. /Sumber: Reuters / Carlos Barria/

SEPUTARTANGSEL.COM – Ancaman perpecahan di tubuh Partai Demokrat AS kian mengemuka. Sebagian anggota menolak anggaran yang diajukan Joe Biden untuk membangun kembali jalan dan jembatan negara.

Ancaman perpecahan Partai Demokrat AS ini membuat Joe Biden mengunjungi Capitol Hill. Dia ingin menjawab berbagai pertanyaan anggota dewan, tentang rencananya memerangi perubahan iklim dan membangun kembali infrastruktur negara.

Anggota sayap progresif Partai Demokrat AS akan memblokir tagihan infrastruktur senilai 1 triliun Dolar AS. Mereka menginginkan anggaran belanja sosial dan perubahan iklim yang lebih besar.

Baca Juga: Kelompok HAM Kecam Pengusiran Imigran Haiti oleh Pemerintahan Joe Biden di AS  

"Dia (Joe Biden-red), ingin berbicara langsung dengan anggota, menjawab pertanyaan mereka, dan membuat alasan mengapa kita semua harus bekerja sama untuk memberi orang Amerika lebih banyak ruang bernapas," ujar juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada konferensi pers sebagaimana dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Sabtu 2 Oktober 2021.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) jarang mengunjungi Gedung Dewan Capitol Hill. Dia lebih banyak memilih untuk memanggil anggota parlemen ke Gedung Putih untuk berdiskusi.

Dengan demikian, anggota Partai Demokrat berharap kunjungan dapat memperbaiki kondisi yang ada.

Baca Juga: Joe Biden Mengundang Jokowi Secara Khusus Bahas Penanganan Covid-19

"Saya pikir, Presiden mungkin satu-satunya orang yang dapat menjembatani kesenjangan kepercayaan dan kesenjangan waktu," ujar Perwakilan Dean Phillips.

"Kami sedang berusaha untuk mencapai kondisi di mana semua orang merasa nyaman," ujar Steny Hoyer.

Dengan mayoritas perbedaan jumlah anggota yang tipis di Senat, partai Biden tidak boleh kehilangan terlalu banyak suara pada undang-undang infrastruktur. Ini adalah Undang-Undang yang akan menggandakan pengeluaran untuk jalan, pipa, dan infrastruktur lainnya. 

Baca Juga: Parlemen AS Setujui Bantuan 1 Miliar Dolar untuk Iron Dome Israel  

Senat terbagi 50-50 dengan Partai Republik, yang semuanya menentang RUU multi-triliun dolar. Dengan demikian, setiap suara Demokrat diperlukan untuk lolos dengan Wakil Presiden Kamala Harris sebagai pemutus hubungan.

Anggota Senat dari Partai Republik tidak mungkin membantu meloloskan RUU infrastruktur. Mereka bersemangat untuk menolak semua kemenangan kebijakan Biden menjelang pemilihan paruh waktu 2022, ketika sejarah mendukung peluang mereka untuk merebut kembali mayoritas. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler