Bom di Bandara Kabul Afghanistan Tewaskan Tentara AS, Joe Biden Siapkan Serangan Balik

- 27 Agustus 2021, 09:12 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memberikan keterangan terkait ledakan bom di Kabul yang menewaskan 13 tentara AS
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memberikan keterangan terkait ledakan bom di Kabul yang menewaskan 13 tentara AS /Foto: Reuters / Jonathan Ernst/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ledakan bom di Bandara Kabul, Afghanistan tewaskan pasukan militer Amerika Serikat (AS) dan sejumlah warga sipil lainnya pada Kamis, 26 Agustus 2021 sore waktu setempat.

Catatan sementara, 13 tentara Amerika Serikat dan 60 warga sipil dikabarkan tewas akibat ledakan bom kembar tersebut. Sementara, korban luka hingga kini tercatat sebanyak 18 orang tentara Amerika Serikat dan 140 warga sipil.

Ledakan yang terjadi di tengah proses evakuasi yang dilakukan AS ini membuat Presiden Amerika Serikat berang. Presiden Joe Biden mengaku akan menyiapkan serangan balasan kepada ISIS Khorasan yang mengklaim serangan bom di bandara Kabul tersebut.

Baca Juga: Ledakan di Luar Bandara Kabul Afghanistan Tewaskan Puluhan Tentara AS dan Warga Sipil, Joe Biden Marah Besar

ISIS Khorasan merupakan afiliasi kelompok ISIS yang sebelumnya memerangi pasukan AS di Suriah dan Irak.

"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayarnya," ujar Joe Biden di Gedung Putih dikutip SeputarTangsel.com dari Reuters pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Dalam keterangannya, Joe Biden mengaku telah memerintahkan komandan militer AS untuk mengembangkan rencana operasional untuk menyerang aset, kepemimpinan, dan fasilitas ISIS-K.

Baca Juga: Taliban Dilaporkan Bunuhi Anak-anak hingga Lansia di Afghanistan, Begini Lengkapnya

"Kami akan menemukan cara yang kami pilih, tanpa operasi militer besar untuk mendapatkannya," jelas Biden.

Presiden Amerika Serikat itu bahkan siap memberikan kekuatan tambahan dan segala dukungan yang dibutuhkan militer AS.

Dia juga berjanji akan tetap melanjutkan proses evakuasi pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, yang sebelumnya telah ditargetkan rampung pada 31 Agustus 2021 mendatang.

Baca Juga: Joe Biden Diminta Mundur Setelah Tarik Pasukan dari Afghanistan, Kamala Harris Disebut Bisa Jadi Presiden

Biden menekankan, serangan bom di bandara Kabul tidak akan mempengaruhi misi evakuasi tersebut yang sudah hampir mencapai tenggat waktu yang ditentukan.

"Kami tidak akan dihalangi oleh teroris, kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Kami akan melanjutkan evakuasi," ujar Biden.

Juru bicara gedung putih, Jen Psaki juga telah membenarkan hal tersebut dan mengatakan keputusan yang diambil Biden merupakan saran dari penasihat militer AS yang khawatir tentang kemungkinan lebih banyak serangan yang akan terjadi.

"Biden sedang bekerja untuk mengeluarkan setiap orang Amerika yang ingin keluar pada tenggat waktu, komitmen kami kepada mereka tidak berakhir," ujar Psaki.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

x