Perselisihan dengan Pasukan Hizbullah Masih Sengit, Israel Diprediksi Akan Dapat Serangan 2000 Roket dan Rudal

16 Maret 2021, 20:57 WIB
Jet tempur Israel menyerang basis Hizbullah di daerah perbatasan Lebanon. /Foto: Twitter @HezbollahWatch/

SEPUTARTANGSEL.COM - Perselisihan antara Israel dan sebuah organisasi politik dan militer yang sangat kuat di Lebanon, Hizbullah sampai saat ini masih sengit.

Pasalnya, organisasi politik yang mendukung Iran dan Suriah tersebut menyimpan permusuhan yang lama dengan Israel.

Salah satu bukti pertarungan keduanya adalah saat Israel melakukan tindakan agresi terhadap Lebanon pada 12 Juli 2006 silam.

Baca Juga: China Peringatkan Uni Eropa Agar Tidak Campur Tangan Terkait Masalah Uighur, Zhan Ming: Kami Tak Akan Mundur

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar: Pabrik-pabrik China Dibakar, Anak-anak pun Ikut Tewas

Alasan tindakan agresi itu dikarenakan pihak Hizbullah telah menangkap dua tentara Israel dalam serangan lintas perbatasan.

Peristiwa itu telah meletuskan perang sengit Hizbullah dengan Israel dalam kurun waktu satu bulan, kemudian berakhir dengan genjatan senjata.

Kabar terbaru datang dari Mayor Jenderal Uri Gordin selaku Komandan Komando Regional Angkatan Bersenjata Israel (IDF), yang memperingatkan bahwa akan ada kemungkinan ancaman perang dengan Hizbullah di masa di depan.

Baca Juga: Mau Mudik Lebaran 2021? Simak 7 Kebijakan Menhub Budi Karya Sumadi Ini

Baca Juga: Raffi Ahmad 'Ditangkap' Satpol PP di Bandung Barat, Ridwan Kamil Ikut Berkomentar, Ada Apa?

Gordin memprediksi Hizbullah akan mengirimkan serangan 2.000 roket dan rudal terhadap Israel setiap harinya.

Peringatan ini disampaikan oleh Gordin saat berbicara pada acara Konferensi B'Sheva yang diselenggarakan di Yerusalem pada Senin, 15 Maret 2021.

"Mereka sadar bahwa mereka tidak bisa mengalahkan kita di medan perang. Oleh karena itu, kini mereka berupaya untuk memindahkan perang ke front kedua, yang mana sasaran serangan tersebut adalah rumah kita, tepatnya di kota kita," kata Gordin, dikutip Seputartangsel.com dari The Jerusalem Post pada Selasa, 16 Maret 2021.

Baca Juga: Makin Mesra dengan Jepang dan Korea Selatan, Korea Utara: AS Jangan Pancing Keributan Kalau Mau Tidur Nyenyak

Baca Juga: 4 Bandara Ini Akan Dilengkapi Fasilitas Tes GeNose C19 Mulai Bulan Depan, Dimana Saja?

Gordin meyakini serangan roket oleh pasukan Hizbullah itu bermaksud untuk menantang kemampuan militer serta pertahanan sipil yang dimiliki Israel.

"Jika diperlukan, kita akan ambil langkah untuk mengaktifkan militer yang kuat, yang pasti belum pernah kita perlihatkan sebelumnya," lanjut Gordin dalam keterangannya.

Israel juga meyakini bahwa pasukan Hizbullah memiliki kemampuan untuk melakukan penyerangan di titik lokasi dalam negeri. Selain itu, Israel juga percaya jika pasukan Hizbullah mempunyai gudang senjata, berupa 150.000 roket dan rudal.

Baca Juga: Hubungan AS dengan China dan Korut Memanas, Menlu Antony Blinken Gandeng Jepang Beserta Sekutunya

Untuk menghadapi potensi serangan, Gordin menyerukan untuk mempersiapkan rencana yang matang sekaligus membuktikan betapa tangguhnya angkatan senjata Israel kepada musuh-musuhnya.

"Jika sangat diperlukan, kita akan ambil langkah untuk mengaktifkan militer yang kuat, yang pasti belum pernah kita perlihatkan sebelumnya," lanjut Gordin dalam keterangannya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler