SEPUTARTANGSEL.COM - Amerika Serikat (AS) tampaknya sudah secara matang mempertimbangkan rencana terkait kesepakatan nuklir.
Keputusan AS itu tentu disambut hangat oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov dalam rangka niat AS untuk kembali pada Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) alias kesepakatan nuklir.
Menlu Lavrov mengatakan Iran dan AS dapat kembali merencanakan langkah-langkah yang disesuaikan untuk pemulihan JCPOA.
Baca Juga: Menegangkan, Kantor Misi Perdamaian PBB dan Uni Afrika di Somalia Dihantam Peluru Mortir
Baca Juga: 3 Polisi Penembak 6 Laskar FPI hingga Tewas Dijerat Pasal Pembunuhan, Terancam 8 Tahun Penjara?
Hal ini disampaikan Menlu Lavrov saat konferensi pers di Abu Dhabu seusai mengadakan pertemuan dengan teman sejawatnya dari Uni Emirat Arab (UEA).
"Kami dengan senang hati menyambut keputusan pemerintahan Joe Biden untuk kembali ke pembicaraan JCPOA. Namun, hal itu belum terealisasikan, karena setahu saya AS memiliki tahap proses bagaimana untuk mencapai kesepakatan ini," kata Menlu Lavrov, dikutip oleh SeputarTangsel.com dari Anadolu Agency pada Kamis, 11 Februari 2021.
Menurut Menlu Lavrov, dengan adanya langkah pembicaraan Iran dan AS berpotensi untuk menghindari terjadinya perselisihan mengenai siapa yang harus berinisiatif dalam mengambil langkah pertama di waktu yang akan datang.
Baca Juga: Persiapan Jelang Dibukanya Kembali Sektor Pariwisata Indonesia
Baca Juga: Setahun Sudah Pandemi Covid-19 Melanda, Begini Cerita Kesedihan Tenaga Medis dari Seluruh Dunia
"Jika sekarang kita hanya berpatokan pada siapa yang harus kembali memenuhi kewajibannya, negoisasi bisa berlangsung lama tanpa batas," ujar Menlu Lavrov.
Seperti yang diketahui, pada 8 Mei 2018, AS secara pihak memutuskan untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir yang telah ditandatangani pada 2015 silam.
Selang satu tahun kemudian, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa berdasarkan kesepakatan nuklir Teheran telah menangguhkan sebagian kewajibannya.
Baca Juga: Pertarungan Mbappe Vs Messi, Barcelona Tersingkir dari Liga Champions
Kemudian, Iran mengatakan bahwa program nuklirnya sudah tidak ada lagi pembatasan secara operasional.***