Presiden Prancis Macron Disingkirkan Jadi Harapan Turki

5 Desember 2020, 06:00 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Foto: Instagram / RT Erdogan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berharap Prancis akan menyingkirkan Presiden Emmanuel Macron secepat mungkin.

Pernyataan Recep Tayyip Erdogan itu disampaikan dalam perang mulut yang meningkat antar kedua pemimpin.

 “Macron adalah masalah bagi Prancis. Bersama Macron, Prancis sedang melewati periode yang sangat, sangat berbahaya. Saya berharap Prancis akan menyingkirkan Macron secepat mungkin,” katanya kepada wartawan di Istanbul pada hari Jumat, 4 Desember 2020.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Sampaikan Berita Duka Saat Menjalani Isolasi Mandiri

Baca Juga: Perjalanan Jakarta-Tanjung Lesung Akan Lebih Singkat Mulai Musim Mudik Lebaran 2021

“Jika tidak, mereka tidak akan bisa melepaskan rompi kuning,” kata Recep Tayyip Erdogan sambil merujuk pada gerakan protes yang dimulai di Prancis pada 2018.

"Rompi kuning nantinya bisa berubah menjadi rompi merah," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut maksudnya.

Recep Tayyip Erdogan telah berulang kali menyarankan agar Emmanuel Macron mendapatkan pemeriksaan mental dan mendesak rakyat Turki untuk memboikot produk berlabel Prancis.

Baca Juga: Terbaru, Telkomsel Beri Hadiah Rp5 Juta Kepada Pemilik Nomor Ini, Berikut Cara dan Syaratnya

Baca Juga: Haikal Hassan: Cuma Mau Antar Surat, Nggak Usah Pakai Drama Bawa Pasukan Seperti Mau Perang

Dikutip Seputartangsel.com dari Arab News dan AFP, Turki dan Prancis terlibat dalam serangkaian perselisihan. Mulai dari ketegangan di Mediterania timur hingga wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan.

Nagorno-Karabakh merupakan wilayah Azerbaijan yang dihuni etnis Armenia. Wilayah itu memisahkan diri dari kendali Baku dalam perang pasca-Soviet tahun 1990-an.

Pertempuran baru pecah pada bulan September, sampai kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Rusia disepakati bulan lalu.

Baca Juga: Benny Wenda Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, Wakapolri: Kita Akan Tindak Tegas!

Baca Juga: Kediaman Habib Rizieq 'Dikepung' Brimob, Nama Prabowo Diseret Netizen

Turki adalah sekutu setia Azerbaijan.

Prancis bersama dengan Rusia dan Amerika Serikat menjadi ketua bersama Grup Minsk yang telah memimpin perundingan guna mencari solusi untuk konflik selama beberapa dekade. Tetapi gagal mencapai kesepakatan.

Bulan lalu, Senat Prancis mengadopsi resolusi tidak mengikat yang menyerukan Prancis untuk mengakui Nagorno-Karabakh sebagai negara merdeka.

Baca Juga: Polri Ancam Hukuman Kasus Blokade Polisi di Petamburan, FPI: Siapa yang Memulai Drama Duluan?

Baca Juga: Mengejutkan,Habib Rizieq Sampaikan Kabar Buruk Kepada Pengikutnya Usai Meminta Maaf

Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Prancis telah kehilangan peran mediator dalam sengketa Karabakh.

"Mengapa? Anda adalah mediator tetapi di sisi lain, Anda telah mengeluarkan resolusi di parlemen Anda ... tentang daerah di mana Anda seharusnya menjadi mediator, ”katanya.

Recep Tayyip Erdogan juga mengulangi komentar dari Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev bahwa Prancis harus menyerahkan kota selatan Marseille ke Armenia jika ingin mendirikan negara.

Baca Juga: FPI Blokade Polisi yang Hendak Ke Rumah Habib Rizieq, Polri Akan Proses Hukum

Baca Juga: Pengacara FPI Bilang Penjadwalan Ulang Pemeriksaan Habib Rizieq Terlalu Cepat

"Saya membuat nasihat yang sama, jika mereka sangat tertarik, mereka harus memberikan Marseille kepada Armenia," katanya. “Sesederhana itu.”

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler