Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Diberondong Tembakan, Israel Jadi Pihak yang Dicurigai

28 November 2020, 12:47 WIB
Ilustrasi nuklir. /Foto: Pixabay/rabedirkwennigsen/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh Mahabadi tewas dibunuh, pada hari Jumat, 27 November 2020.

Dia terluka parah setelah mobil yang membawanya diberondong tembakan. Tak lama setelah ditembaki, sebuah truck pick-up yang tak jauh dari posisi mobilnya juga ikut meledak.

Selain Fakhrizadeh, dua orang lainnya juga ikut terluka parah dan telah dilarikan ke rumah sakit. Akan tetapi, kondisinya belum dapat dipastikan.

Baca Juga: Habib Rizieq Berpotensi Jadi Tersangka, Refly Harun: Pelanggar Prokes Pilkada Medan Harus Dipidana

Baca Juga: Simak, 6 Golongan Ini Dijamin Gagal Dapat Bantuan Presiden Untuk UMKM Rp2,4 Juta

Hal ini telah dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Iran, Jenderal Amir Hatami. Hatami mengatakan bahwa Fakhrizadeh meninggal di luar Teheran sebagai target operasi teroris.

Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kematian Ilmuwan Nuklir sekaligus Wakil Menteri Pertahanan dan Kepala Penelitian dan Inovasi Pertahanan Tentara Iran itu.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif justru menuding Irael sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Fakhrizadeh di akun twitternya.

Baca Juga: Top 5 Lipstick di Bawah Rp50 Ribu, Solusi Tetap Cantik Saat Pandemi

Baca Juga: Link Live Streaming Resmi Laga Tinju Mike Tyson Vs Roy Jones Jr

"Teroris membunuh seorang Ilmuwan terkemuka Iran hari ini. Kepengecutan ini, dengan indikasi serius peran Israel, menunjukkan keributan putus asa dari pelaku," tulisnya, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun twitter @JZarif.

Selain itu, Javad Zarif juga menghimbau agar komunitas internasional, terutama negara-negara Uni Eropa agar mengakhiri standar ganda mereka dan mengutuk tindakan teror yang telah terjadi di negaranya.

Diketahui, sebelumnya Iran juga pernah menuduh Israel atas kematian empat Imuwan Nuklir Iran yang terbunuh antara tahun 2010 dan 2012. Tetapi, tuduhan itu tidak pernah dikonfirmasi hingga saat ini.

Baca Juga: Lima Juta Anggota Banser Besok Gelar Apel Akbar, Panglima Tertinggi Ingatkan Hal Ini

Baca Juga: China Bantah Virus Corona Pertama Kali Muncul di Wuhan, WHO: Sangat Spekulatif

Sebelumnya, nama Fakhrizadeh juga sempat disebut-sebut oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di dalam sebuah presentasi di tahun 2018.

Karena hal itu, Pemerintah Iran mencurigai adanya kemungkinan materi dari program nuklir Fakhrizadeh yang dicuri oleh Israel.

Dikutip dari Abc News, Fakhrizadeh dan organisasi penelitiannya pernah dimasukkan ke daftar sanksi AS untuk Iran. Masing-masing di tahun 2008 dan 2019.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler