Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menjadi perbincangan publik terkait beberapa kebijakan pemerintahannya.
Terbaru, pemerintahan Jokowi dibanding-bandingkan oleh sejumlah pihak dengan Presiden keenam RI, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menangani permasalahan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Di tengah perbincangan tersebut, beredar sebuah isu yang menyebut Presiden Jokowi akhirnya mundur dari jabatannya dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto siap menggantikannya.
Baca Juga: Fahri Hamzah Harap Tak Ada Lagi Presiden Jadi Tukang Bagi-bagi Sembako, Sindir Jokowi?
Isu itu menyebut Jokowi lebih baik mundur sebagai presiden daripada harus dimakzulkan.
Isu itu menjadi viral seteleh kanal YouTube BERITA NEGARA TERKINI mengunggah sebuah video yang berjudul 'BERITA TERKINI~TEK TIK MEM4TIKAN PRABOWO SUBIANTO~NEWS VIRAL KPK,' pada Jumat, 31 Desember 2021.
Dalam thumbnail video, terlihat Jokowi sedang membungkuk didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sementara, Prabowo Subianto didampingi seseorang dan di latar belakangnya terdapat lautan manusia yang menggeruduk Istana Negara.
Baca Juga: TNI Siap Jungkalkan Presiden Jokowi dari Jabatannya Usai Setujui Komando Rizal Ramli? Cek Faktanya
"MUNDUR LEBIH MARTABAT DARI PADA DIMAKZULKAN DEMI RAKYAT JOKOWI IKHLAS MUNDUR TRENDING MENDUNIA JKW LAYAK MUNDUR," tulis narasi video itu, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube BERITA NEGARA TERKINI, Sabtu, 1 Januari 2022.
Namun, setelah ditelusuri oleh SeputarTangsel.Com, isu yang menyebut Presiden Jokowi mundur dari jabatannya dan Prabowo Subianto siap menganggantikannya adalah tidak benar atau hoaks.
Faktanya, tidak ada pernyataan resmi yang valid mengenai mundurnya Jokowi sebagai Presiden RI
Video itu hanya berisi narasi tentang peluang Prabowo Subianto untuk kembali bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Presiden Jokowi Diminta Mundur dari Jabatannya, Refrizal: Rakyat Semakin Miskin dan Susah
Sementara itu, kanal YouTube BERITA NEGARA TERKINI yang mengunggah video tersebut tidak diketahui secara jelas siapa pemilik dan penanggung jawabnya.
Oleh karena itu, kanal YouTube tersebut bukan sumber berita yang layak dipercaya.
Ironisnya, hingga berita ini ditulis, video hoaks dengan durasi 10 menit 48 detik itu sudah ditonton sebanyak kurang lebih 14 ribu kali.***
