Citi Group Akan Keluar dari Indonesia, Ini Jawaban CEO Citi Indonesia

- 17 April 2021, 06:39 WIB
Logo perusahaan Citibank
Logo perusahaan Citibank /Sumber: Asia Times/

SEPUTARTANGSEL.COM – Citigroup Inc mengabarkan akan keluar dari bisnis perbankan di 13 negara, salah satunya adalah Indonesia. CEO Citi Indonesia Batara Sianturi merespons pengumuman tersebut.

"Penyegaran strategi oleh Citi ini akan menciptakan peluang besar bagi kami untuk menawarkan nilai proposisi yang berbeda dan unik kepada para klien kami, saat kami memasuki fase baru pertumbuhan dan transformasi yang berfokus pada bisnis perbankan institusional kami," ujar Batara dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat, 16 April 2021.

Citigroup telah berada di Indonesia sejak 1968, saat ini Citibank telah melayani 90 persen dari 20 perusahaan terbesar di Indonesia dan tahun lalu telah mengumpulkan dana sebesar $ 10 miliar AS untuk klien di Indonesia.

Baca Juga: Harus Tahu, Ini 5 Manfaat Konsumsi Buah Kurma

Baca Juga: Siap-Siap, Korlantas Polri Akan Gelar Operasi Ketupat Pada 6-17 Mei

Batara mengatakan bahwa pemberitahuan dari Citigroup Inc yang disampaikan oleh Citi CEO Jane Fraser tidak akan berpengaruh pada kinerja bank tersebut.

"Tidak akan ada perubahan langsung pada operasi kami di Indonesia, dan tidak ada dampak langsung terhadap para karyawan kami setelah pengumuman ini," ungkap Batara.

Sebelumnya, Citi CEO  Jane Fraser mengumumkan bahkan pihaknya akan memfokuskan pada costumer bank di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Hal tersebut diutarakan pihak Citigrup setelah  mengumumkan hasil kerja keuangannya pada kuartal pertama tahun 2021 ini.

Baca Juga: Wow, Jakarta Jadi Kota Termahal ke-20 di Dunia. Ini Kata Wagub…

Baca Juga: Kerap Dijadikan Lokasi Tawuran, Warga Minta JPO Kali Sentiong Dibongkar

Dikutip dari Antara, pihak Citigroup mengatakan akan keluar dari bisnis perbankan di 13 negara termasuk di Indonesia

"Kami akan mengoperasikan waralaba perbankan konsumen kami di Asia dan EMEA hanya dari empat pusat kekayaan yaitu Singapura, Hong Kong, UEA, dan London. Ini memposisikan kami untuk menangkap pertumbuhan yang kuat dan pengembalian menarik yang ditawarkan bisnis manajemen kekayaan melalui pusat-pusat penting ini," kata Fraser.

Walaupun Fraser mengakui bahwa 13 negara tersebut memiliki prospek bisnis yang baik namun pihak Citigroup tidak memiliki skala yang dibutuhkan untuk melakukan persaingan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Beri Izin Investasi

Baca Juga: Catat, Arab Saudi Beri Syarat Umrah dan Sholat di Dua Masjid Suci

"Kami yakin modal, investasi dolar, dan sumber daya lainnya digunakan dengan lebih baik untuk menghadapi peluang pengembalian yang lebih tinggi dalam pengelolaan kekayaan dan bisnis kelembagaan kami di Asia," tutup Fraser. ***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

x