Perang Rusia-Ukraina Bikin Investor Gelisah, Saham Wall Street Berbalik Melemah

4 Maret 2022, 12:57 WIB
Ilustrasi Pasar Saham yang melemah imbas perang Rusia dan Ukraina /Pixabay/Gam-OI/

SEPUTARTANGSEL.COM - Akibat perang antara Ukraina dan Rusia, kini perdagangan saham dunia ikut terkena imbasnya.

Ketidakpastian akibat perang di Ukraina dan serangan Rusia yang tak berhenti membuat Wall Street berbalik melemah.

Wall Street yang sempat naik tajam, pada penutupan perdagangan kamis (jumat pagi) justru berbalik melemah akibat terpengaruh kondisi di Ukraina.

Baca Juga: Rusia Tembaki PLTN Terbesar di Eropa Milik Ukraina hingga Terbakar, Joe Biden Desak Putin Lakukan Ini

Kondisi perang di Ukraina membuat investor gelisah dan ragu dalam perdagangan saham di Wall Street.

Dilansir SeputarTangsel.Com dari Antara, Jumat 4 Maret 2022 bahwa Tesla anjlok 4,6 persen, Amazon turun 2,7 persen dan keduanya memiliki pengaruh lebih besar pada penurunan tajam Nasdaq dibanding dengan saham lainnya.

Sementara itu, indeks saham pertumbuhan S&P 500 turun 1,1 persen dan indeks value stock naik tipis 0,1 persen.

Baca Juga: Sanksi Serang Ukraina, Nike dan IKEA Tutup Tokonya di Rusia

Dengan serangan Rusia ke Ukraina, telah banyak korban warga sipil yang berjatuhan dan membuat kondisi semakin memprihatinkan.

Hal tersebut berpengaruh pula pada perdagangan di bursa saham Wall Street.

"Pasar sepenuhnya terkunci pada seperti apa gejolak geopolitik ini," ujar Ahli Strategi Investasi Baird, Ross Mayfield, di Louisville, Kentucky.

Baca Juga: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina Terbakar Setelah Diserang Rusia

"Volatilitas kemungkinan akan tetap ada untuk jangka pendek, dan bahkan mungkin jangka menengah, karena saya tidak melihat apa yang dapat diterima dalam beberapa minggu ke depan untuk Ukraina atau Putin," katanya lagi.

Karena serangan Rusia ke Ukraina membuat harga minyak dan komoditas lainnya melonjak dan memunculkan kekhawatiran terjadinya inflasi.

Saat Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dia akan mendukung kenaikan suku bunga seperempat poin pada pertemuan 15-16 Maret nanti, Wall Street melonjak dan meredakan kekhawatiran para investor.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 12,6 miliar saham dan merupakan terendah dalam enam hari sejak Rusia memutuskan menyerang Ukraina.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler