Data Pengguna Facebook Bocor, Dijual 280 Ribu Rupiah per Nomor Telepon

- 27 Januari 2021, 15:26 WIB
Seorang peneliti keamanan menemukan sebuah bot Telegram yang menjual data pengguna Facebook yang dapat melacak pengguna Facebook melalui nomor telepon atau user ID. (Ilustrasi)
Seorang peneliti keamanan menemukan sebuah bot Telegram yang menjual data pengguna Facebook yang dapat melacak pengguna Facebook melalui nomor telepon atau user ID. (Ilustrasi) /Foto: Pixabay/Pexels/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sekelompok hacker telah mendapatkan akses data berisi nomor telepon para pengguna Facebook dan menjualnya lewat bot Telegram, menurut sebuah laporan dari Motherboard.

Alon Gal, peneliti keamanan yang menemukan celah kerentanan ini mengatakan orang yang membuat bot tersebut mengklaim bahwa ia mempunyai informasi dari 533 juta pengguna Facebook, yang diambil dari celah keamanan Facebook pada tahun 2019 yang sudah diperbaiki.

Dengan banyaknya kumpulan data tersebut, dibutuhkan keahlian teknis dalam mencari data yang berguna. Seringkali ada interaksi di antara orang yang memiliki database dan orang yang mencoba mendapatkan informasi dari database itu, sebagaimana pemilik itu tidak mau begitu saja memberikan semua data berharga itu.

Baca Juga: Setelah Dilantik, Kapolri Listyo Sigit Prabowo Fokus ke 4 Bidang dengan 16 Prioritas Ini

Baca Juga: Sony Rilis Kamera Baru, Bisa Rekam 8K dan Resolusi 50 Megapixel

Alhasil dibuatlah sebuah bot Telegram untuk memecahkan masalah tersebut. Bot itu memungkinkan dua hal. Pertama, jika seseorang mengetahui user ID Facebook milik seseorang, ia dapat mencari nomor telepon orang itu.

Kedua, jika seseorang mempunyai sebuah nomor telepon, ia dapat mencari user ID Facebook yang menggunakan nomor telepon itu.

Akses data itu tentunya tidaklah gratis. Untuk membuka sebuah informasi, seperti nomor telepon atau Facebook ID diperlukan sebanyak satu kredit. Setiap kredit diberi harga 20 Dollar Amerika Serikat, yang dijual oleh bot itu.

Tersedia juga harga khusus untuk pembelian dalam jumlah yang banyak. 10.000 kredit dibanderol 5.000 Dollar AS, atau sekitar 70 juta Rupiah, menurut laporan dari Motherboard.

Baca Juga: Ambroncius Nababan, Pelaku Rasisme kepada Natalius Pigai Resmi Ditahan dan Dijerat Pasal Berlapis

Baca Juga: Baru Dilantik, Listyo Sigit Prabowo Langsung Diingatkan Soal Masa Otoriter 98 oleh DPR

Menurut tangkapan layar yang diposting oleh Gal di Twitternya, bot Telegram ini telah beroperasi sejak tanggal 12 Januari 2021. Meskipun data yang diberikan adalah dari tahun 2019 kebanyakan pengguna biasanya tidak sering mengganti nomor teleponnya.

Hal ini menjadi permasalahan yang memalukan bagi Facebook yang sebelumnya mengumpulkan nomor telepon para penggunanya, termasuk para pengguna yang menyalakan otentifikasi dua faktor.

Dikutip Seputartangsel.com dari The Verge 27 Januari 2021, saat ini belum diketahui apakah peneliti keamanan tersebut atau Motherboard telah menghubungi Telegram agar mematikan bot tersebut. Kumpulan data yang bocor itu masih beredar di Internet, dan muncul beberapa kali sejak sempat dihapus di tahun 2019.***

Editor: Ihya R. Azzam


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x