SEPUTARTANGSEL.COM - Para calon kepala daerah kerap menggunakan sekolah untuk meraih suara para siswa yang menjadi pemilih pemula.
Para pendidik mencemaskan upaya-upaya sistematis yang sering dilakukan terutama oleh calon petahana.
Karena itu, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta politisasi guru dalam pemilihan kepada daerah (pilkada) dihentikan.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Wajah Alfin Andrian Penikam Syekh Ali Jaber Hingga Penantian Esemka
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo dalam siaran pers yang diterima Seputartangsel.com pada Minggu, 13 September 2020.
Menurut Heru Purnomo, indikatornya sudah mulai terlihat dari adanya permintaan jajaran dinas pendidikan di sejumlah daerah, berupa nomor-nomor handphone para siswa yang menjadi pemilih pemula.
Permintaan nomor ponsel pemilih pemula bersamaan waktunya memanfaatkan momen permintaan input nomor handphone siswa ke dalam Dapodik Kemendikbud untuk memperoleh bantuan kuota internet peserta didik.
Baca Juga: Usai Lolos dari Percobaan Pembunuhan, Syekh Ali Jaber Langsung Isi Pengajian
Permintaan disampaikan kepada para Kepala SMA/SMK di wilayah si calon kepala Daerah.