Kisah Pramugari Asal Pamulang Turut Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182

- 11 Januari 2021, 11:40 WIB
Foto Isti Yudha Prastika (35), pramugari Nam Air  salah satu korban kecelakan Sriwijaya Air
Foto Isti Yudha Prastika (35), pramugari Nam Air salah satu korban kecelakan Sriwijaya Air /twitter.com/dagelan_navigasi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Tiga hari sudah operasi pencarian korban dan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada 9 Januari 2021.

Para keluarga dari korban Sriwijaya Air SJ-182 pun diliputi rasa haru sembari menunggu kabar evakuasi korban yang masih dilakulan oleh tim SAR. Salah satu awak pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang turut dalam manifest penumpang kini dilanda rasa sedih mendalam.

Adalah Isti Yudha Prastika, 35, pramugari cantik yang menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Keluarga korban pun tak hentinya menanti kabar dari sejumlah tim pencarian yang terus berusaha keras untuk mencari berbagai bukti dan evakuasi korban pesawat tersebut.

Baca Juga: 5 Nama Calon Kapolri Sudah Disetorkan Kompolnas, Ini Jadwal Rapat Penunjukan Kapolri

Baca Juga: Tangsel Tetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Begini Aturannya

Isak tangis orang tua dan kerabat Isti tak terbendung kala menyambangi rumahnya yang beralamat di Perumahan Reni Jaya, Jalan Sumatera 9, Blok K 3/ 11, Pamulang, Tangerang Selatan.

Kesedihan itu, salah satunya terpancar dari raut wajah sang kakak, Irfan Defrizon, 37, yang kini hanya bisa berpasrah akan nasib adik kandungnya tersebut. Irfan mengaku sempat berfirasat tidak enak saat kejadian jatuhnya pesawat tersebut.

"Firasat saya sebagai abang kandung, perasaan kemarin sore saja sudah enggak enak. Perasaan saya sudah mulai tidak enak, apalagi adik saya gitu kan. Waktu abang saya ngabarin, benar bahwa adik saya di dalamnya, ya sudah sakit lah hati saya dan keluarga juga syok," ujar Irfan di kediaman orang tuanya tersebut. 

Meski keluarga besar sudah ikhlas dengan keadaan Isti, Irfan dan keluarganya hanya berharap, jasad adik kandungnya itu dapat ditemukan apapun kondisinya.

"Kita berdoa saja. Yasudahlah, kita Wallahualam saja, berharap bisa ketemu jasadnya. Enggak terkubur di laut, kasihan. Supaya kita bisa menguburkan, kita bisa nyekar," ungkap Irfan sembari menahan kesedihan.

Baca Juga: Ngabalin Berikan Klarifikasi Terkait Postingan Perempuan Berlatar Pesawat Jatuh: Maafkan Saya

Baca Juga: Artis Arie Untung Berduka, Orang yang Sangat Dikagumi Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Isti sendiri merupakan pramugari dari Nam Air, anak maskapai Sriwijaya Air yang tergabung dalam satu grup maskapai Sriwijaya Air Group. Saat kejadian Isti menggantikan tugas rekannya untuk rute Pontianak-Jakarta.

"Jadi, dia gantikan rekannya untuk penerbangan Jakarta-Pontianak PP. Sriwijaya sama Nam Air kan satu grup," tutur Irfan.

Sehari sebelum peristiwa nahas tersebut, Isti sempat berkomunikasi dengan ibundanya melalui video call.

Kesedihannya pun semakin memuncak, lantaran ia sudah lama tak bertemu dengan adiknya tersebut. Irfan terakhir kali bertemu dengan adiknya sekitar 5 Bulan lalu.

"Saya bertemu terakhir itu Idul Adha. Makanya sedihnya itu, saya sudah lama enggak ketemu. Makanya saya sangat sedih karena dia juga waktu itu terbang terus," tuturnya.

Seraya mengenang adiknya, Irfan pun berlinang air mata dan tak kuasa mala mengingat semasa hidup sang adik yang jasadnya kini belum diketemukan.

"Orangnya tuh baik banget sama orang, enggak jahat. Saling bantu sama saudara, sama keponakan. Apalagi dia belum dikasih momongan, sempat keguguran empat bulan. Memang dia orangnya baik banget," ucapnya. 

Baca Juga: Punya Gejala Ringan Covid-19 dan Harus Isolasi Mandiri, Begini Caranya

Baca Juga: Jokowi Beri Peringatan Keras Kepada Penerima Bantuan dari Pemerintah yang Masih Melakukan Ini

Seperti diketahui, Isti Yudha Prastika, ikut menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Nama wanita yang akrab disapa Isti itu, tercantum di dalam daftar nama penumpang pesawat nahas tersebut. Saat itu, Isti yang merupakan pramugari dari salah satu maskapai yang menjadi anak perusahaan Sriwijaya Air, tengah menumpang di pesawat. 

Selanjutnya ia bertugas menjadi pramugari maskapai Nam Air, untuk lepas landas dari Pontianak. Meski belum ada kepastian atas keberadaan Isti, orang tua korban kini sudah bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan pemeriksaaan DNA.***

Editor: Fandi Permana


Tags

Terkait

Terkini

x