Akal-akalan Driver Ojol dan Penumpang, Layanan Antar Barang untuk Angkut Orang

20 Juni 2020, 20:05 WIB
Ilustrasi para driver ojek online (ojol) tengah beristirahat sambil menunggu order. /- Foto: Seputartangsel.com/ Taufik Hidayat

SEPUTARTANGSEL.COM - Tangerang Selatan (Tangsel) masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), layanan ojek online (ojol) untuk mengantar penumpang pun belum tersedia.

Namun para driver ojol dan calon penumpangnya tak kehilangan akal.

Mereka bersepakat menggunakan layanan antar barang untuk mengangkut penumpang.

Baca Juga: [Breaking News] Rekor, Sehari 19.917 Spesimen Covid-19 Diperiksa

PSBB di Kota Tangsel baru akan berakhir Minggu 28 Juni 2020, itu pun belum diketahui apakah akan diperpanjang lagi.

PSBB yang saat ini berlaku adalah PSBB jilid 5, setelah 4 kali diperpanjang.

Di daerah lain seperti Jakarta, layanan antar penumpang sudah kembali tersedia pada aplikasi.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Positif Kehamilan di Jawa Barat Lebih Besar Dari Positif Covid-19

Dengan demikian, para driver ojol di Jakarta sudah boleh membawa penumpang.

Namun di Tangsel, layanan antar penumpang belum muncul di aplikasi.

Akhirnya yang terjadi adalah akal-akalan kreatif tapi nakal tadi, yaitu menggunakan layanan antar barang untuk megangkut penumpang.

Baca Juga: Besok Gerhana Matahari Cincin, Siapkan Perangkat Ini untuk Menyaksikan Fenomena Alam Langka

Dani, seorang mitra ojol di Tangsel mengaku sering mendapat pesanan layanan antar barang, tetapi begitu di-pick up, ternyata yang dimaksud pemesan adalah untuk mengantar penumpang.

"Saya sering dapat orderan anter barang, ada tulisannya juga barangnya berupa makanan lah, baju lah atau tas gitu, ternyata bukan barang tapi manusia, maksudnya nganter penumpang gitu," ungkap Dani kepada Seputartangsel.com, Sabtu 20 Juni 2020.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, LAPAN: Bisa Dilihat Sebagian di Wilayah Utara Indonesia

Mitra ojol lainnya mengaku serba salah, karena layanan antar penumpang sangat dibutuhkan masyarakat.

"Penumpang butuh angkutan, kami butuh penghasilan," kata mitra yang enggan disebut namanya.

Kesepakatan driver dan penumpang itu bisa terlaksana, karena di jalan juga hampir tidak ada pengawasan dari petugas berwenang.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler