Hanya Karena Pesawat Ada Penderita Covid, Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur, Turki Tetap Bisa Tanding

18 Maret 2021, 21:21 WIB
Agung Firman Sampurna, kaget kayak disamber geledek /m.badmintonindonesia.org/

SEPUTARTANGSEL.COM- Tim Bulu tangkis Indonesia yang turun di event Yonex All England 2021 dipaksa mundur dari pertandingan dan melakukan isolasi di hotel. 

Hal itu disebabkan tim official Indonesia satu pesawat dengan penumpang yang terkena Covid-19 dalam perjalanan dari Turki ke Birmingham pada Sabtu 13 Maret 2021.

Padahal dalam pesawat itu juga terdapat tim Turki, baik pemain maupun pelatihnya. Tetapi mereka diperkenankan bertanding tanpa isolasi. 

Baca Juga: Anies Baswedan Lihat Kamar Rumah DP 0 Rupiah, Teddy Gusnaidi: Kamar Cuma Buat Tidur Satu Orang dan Satu Kecoa

Baca Juga: Arief Poyuono Yakin Jokowi Kantongi Dukungan 85 Persen untuk 3 Periode, Ini Kata Jubir Istana Fadjroel Rachman

Uniknya sebelum masuk hotel tim official All Englan 2021 Indonesia juga melakukan tes PCR dan hasilnya negatif semua. 

Totalnya ada sebanyak 12 pemain yang dipaksa mundur oleh otoritas kesehatan Inggris pada hari Rabu 17 Maret 2021 waktu setempat.

Berdasarkan peraturan protokol kesehatan yang berlaku di Negeri Ratu Elizabeth itu, maka tim Indonesia wajib menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.

Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna menyatakan kaget dengan berita tersebut. 

Baca Juga: Habib Rizieq Tetap Kukuh pada Pendiriannya, Tak Masalah Meski Dijemput Satu Truk Pasukan Bersenjata

Baca Juga: Terjerat Kasus Dugaan Suap dan Gratifikasi, Masa Penahanan Gubernur Sulawesi Selatan Diperpanjang KPK

"Bagaikan disambar geledek bahwa tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021," jelas Agung.

Agung Firman juga menjelaskan bahwa persiapan yang dilakukan di Indonesia sangat maksimal terkait dengan protokol kesehatan.

"Seluruh pemain, pelatih dan ofisial yang berangkat ke Inggris bukan hanya sudah dilakukan tes swab PCR tapi juga sudah dilakukan vaksinasi dua kali. Jadi persiapan sudah cukup baik menurut saya," tambah Agung lagi.

Agung pun langsung berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait terutama dengan Menteri Luar Negeri.

Baca Juga: Merasa Waktu Tidurnya Terganggu oleh Suara Azan Subuh, Wakil Rektor dari Universitas Ini Surati Pemerintah

"Saya sudah melakukan komunikasi intensif dengan Menteri Luar Negeri dan saya berharap agar Menteri Luar Negeri segera melakukan supervisi, membantu paling tidak kita di sana tidak diperlakukan secara diskriminatif," sambungnya.

Agung juga menyampaikan terus melakukan upaya-upaya sampai dengan saat ini.

"Kita tidak berhenti memperjuangkan kehormatan kita di forum internasional. Tetapi kita tunggu saja hasilnya," tegas Agung.

Tentu ada rasa kekecewaan yang besar tapi ia tidak mau para pemainnya berkecil hati. Gelora semangat terus digaungkan bagi Mohammad Ahsan cs.

Baca Juga: Subhanallah, Abrip Anumerta Asep 17 Tahun Dinyatakan Meninggal Korban Tsunami Ditemukan Hidup

"Kami menyampaikan kekecewaan yang besar. Kita tetap akan berjuang, siapa tahu ada ruang yang masih terbuka bagi kita untuk melanjutkan pertandingan. Tetapi kalau tidak, kita tidak perlu berkecil hati. Kita adalah juara yang tertunda," tegasnya.

"Hal ini menjadi pelecut kita dan juga pemberi semangat kita ke depan. Kita tidak perlu kecewa terlalu dalam di sini. Kita patuhi saja. Kita ikuti prosedurnya," pesan Agung.***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: m.badmintonindonesia.org

Tags

Terkini

Terpopuler