Sri Mulyani: Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Telah Terealisasi 55 Persen

- 13 November 2020, 20:38 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. /Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp./

SEPUTARTANGSEL.COM - Anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,5 triliun telah terealisasi sebesar Rp383,01 triliun atau 55,1 persen.

Realisasi ini diklaim menunjukkan adanya akselerasi di sektor kesehatan, perlindungan sosial, sektoral kementerian /lembaga (K/L), Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM), pembiayaan korporasi, dan insentif usaha.

Demikian diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Jumat 13 November 2020.

 

Baca Juga: Habib Rizieq Mengajak Rekonsiliasi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Malah Bilang Begini

Baca Juga: Polri: Tiga Tersangka Baru Kasus Kebakaran Gedung Kejagung Miliki Peran Berbeda

Sri Mulyani membeberkan, 60 persen kelompok miskin telah terbantu oleh program bantuan sosial dari program PEN.

"Untuk realisasi PEN ini, kalau kita melihat dari sisi penyerapan telah mengalami akselerasi yang luar biasa di kuartal ketiga dan pada kuartal keempat kita akan tetap melakukan monitoring," ucap Sri Mulyani.

Sementara itu, untuk klaster kesehatan, dia menyebutkan pagu pada klaster ini mengalami penyesuaian menjadi Rp97,26 triliun.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Menangis Haru Saat Bertemu Habib Rizieq di Puncak Bogor

Baca Juga: Link dan Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Episode 38 Tayang Jumat 13 November 2020 Malam

"Pagu ini termasuk SILPA earmark untuk vaksin sebesar Rp 29,23 triliun. Dengan penyesuaian ini, realisasi PEN pada sektor kesehatan Rp34,07 triliun atau 35 persen," ujarnya dikutip Seputartangsel.com dari laman resmi Kemenkeu.

Menurut Sri Mulyani, manfaat program klaster kesehatan tersebut untuk tenaga kesehatan, belanja penangan Covid-19, gugus tugas penanganan Covid-19, santunan kematian tenaga kesehatan, kemudian bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan insentif perpajakan kesehatan.

Baca Juga: MUI: Silakan Jemaah Silaturahim dengan Habib Rizieq Tapi Patuhi Protokol Kesehatan

Baca Juga: Wasekjen MUI Imbau Umat Islam dan Anggota FPI Tidak Lakukan Kekerasan Terhadap Nikita Mirzani

Namun, untuk program realisasi klaster perlindungan sosial telah mencapai 77,3 persen atau Rp 181,11 triliun dari pagu penyesuaian Rp 234,33 triliun.

"Jadi, yang menerima Program Keluarga Harapan itu 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kartu sembako 19,4 juta KPM, bansos tambahan ada 9 juta KPM, bansos tambahan ada 9 juta KPM, bansos sembako hampir 2 juta KPM di Jabodetabek dan 9,2 juta di non Jabodetabek, plus bantuan langsung tunai Dana Desa," terangnya.

Baca Juga: BLT Subsidi Upah Tahap II Bagi 2,71 Juta Penerima Cair Hari Ini, Cek Rekeningmu!

Baca Juga: Tanda-tanda Erupsi Gunung Merapi Kian Dekat, Hari Ini Belasan Kali Gempa Guguran

Selain itu, total jumlah kelompok miskin telah dibantu Kemenkeu sebesar 60 persen.

Kemudian untuk listrik, masyarakat yang mendapatkan subsidi listrik sampai 50 persen untuk yang 900 Watt dan yang 450 Watt digratiskan.

"Yang sudah kita bantu ada 80 persen dari keluarga di Indonesia telah mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui diskon listrik atau subsidi listrik," ungkapnya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini