Ini Saran WHO Untuk Cara Belajar Tatap Muka yang Aman dari Penyebaran Covid-19

- 2 November 2020, 16:26 WIB
Pjs Bupati Rembang Imam Maskur Saat Meninjau Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
Pjs Bupati Rembang Imam Maskur Saat Meninjau Simulasi Pembelajaran Tatap Muka /Rembangkab.go.id

SEPUTARTANGSEL.COM - Bagi anak-anak usia sekolah, tahun 2020 ini sedikit berbeda dalam belajar mengajar.

Mereka terpaksa mengikuti proses belajar daring demi terhindar dari penyebaran Covid-19.

Namun, cara ini tidak berlangsung selamanya. Kemungkinan, murid harus kembali suatu saat ke ruangan sekolah untuk menjalankan pendidikan seperti biasanya, yaitu tatap muka dengan guru dan teman sekolahnya.

Baca Juga: Sesama Anggota NATO, Macron Menilai Erdogan Nyatakan Perang

Baca Juga: Irjen Napolen Bonaparte Didakwa Terima Rp6,1 Miliar dari Djoko Tjandra, Ini Alur Kasusnya

Saat ini, belajar dengan tatap muka masih menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua.

Mereka cemas bila anak-anak akan tertular Covid-19 dari teman, guru dan siapa pun yang ada dalam lingkungan sekolah.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan solusi agar  sekolah tatap muka tetap aman seperti di bawah ini.

Baca Juga: Langka, Rizal Ramli Puji Salah Seorang Menteri, Ini Orangnya

Baca Juga: Jabodetabek Diguyur Hujan Angin Disertai Petir Hari Ini, Doni Monardo Imbau Masyarakat Waspada

Berikut ini saran WHO seperti dikutip Seputartangsel.com dari PMJ News:

1. Menghilangkan loker atau mengelompokkannya berdasarkan kelompok siswa, atau kelompok.

2. Menciptakan lalu lintas satu arah di lorong sekolah.

3. Menggunakan ruang luar ruangan jika memungkinkan untuk interaksi, makan dan istirahat.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Sudah Dibuka, Ini Tipsnya Agar tak Gagal Terus

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Sudah Dibuka, Serbu!

4.Memberi jarak pada meja dan membuat semuanya menghadap ke arah yang sama.

5. Pakai penghalang fisik, seperti pelindung dan partisi plexiglass, untuk memisahkan pengajar dan siswa.

6. Membagi siswa menjadi kelompok atau kelompok berbeda yang tetap bersama selama hari sekolah dan mengurangi interaksi antara kelompok yang berbeda.***

 

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x