Indonesia Makin Tidak Demokratis, Warga Kian Takut Berpendapat

- 27 Oktober 2020, 21:13 WIB
Ilustrasi bersuara, menyampaikan pendapat.
Ilustrasi bersuara, menyampaikan pendapat. /Foto: Pixabay/Borjah/

SEPUTARTANGSEL.COM - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru terkait pandangan warga tentang demokrasi dan hak sipil saat ini.

Hasil survei ini dirangkum dalam tajuk 'Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi'.

Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia ini menunjukkan warga secara mayoritas makin takut menyatakan pendapat.

Baca Juga: Cek Fakta: Aliansi Dokter Sedunia Klaim Covid-19 Tidak ganas dan Berbahaya, Ini Faktanya

Baca Juga: PSSI dan Pemerintah Sepakat Kompetisi Liga 1 Harus Berjalan Lagi

Sebanyak 79.6 persen cenderung setuju atau sangat setuju bahwa saat ini makin takut menyuarakan pendapat.

Sebanyak 73.8 persen mengungkapkan bahwa saat ini makin sulit berdemonstrasi atau melakukan protes.

Aparat juga dinilai makin semena-mena menangkap warga yang berbeda pandangan politiknya dengan penguasa sebanyak 57.7 persen.

Baca Juga: Wow, Tinjau Lokasi Food Estate, Presiden Jokowi Kenakan Jaket 'Sindikat Banteng'

Baca Juga: Pekan Kedua Liga Champions: Madrid Tandang ke Jerman, Liverpool Menjamu Jawara Denmark

Survei ini menunjukan adanya peningkatan ancaman terhadap kebebasan sipil.

Temuan Indikator Politik Indonesia ini menunjukkan penilaian warga bahwa Indonesia makin tidak demokratis.

Warga semakin takut menyatakan pendapat, semakin sulit berdemonstrasi, dan aparat dinilai semakin semena-mena, maka kepuasan atas kinerja demokrasi semakin tertekan.

Baca Juga: Epidemiolog Unair Bilang, Jangan Terlalu Berharap pada Vaksin Covid-19

Baca Juga: Bra Bertabur Berlian Ini Dijual Ratusan Juta Rupiah, Minat?

Warga secara mayoritas menilai demokrasi saat ini lebih banyak kemunduran ketimbang peningkatan.

Sebanyak 36 persen warga yang menilai bahwa Indonesia semakin tidak demokratis.

Di sisi lain, sekitar 62,4 persen warga menilai demokrasi adalah sistem pemerintahan yang terbaik. Walau pun sistem ini dipandang tidak sempurna.

Dukungan terhadap demokrasi selalu mayoritas, setidaknya dalam delapan tahun terakhir.

Baca Juga: Prabowo Subianto Capres 2024, Lembaga Survey Menyebut Elektabilitasnya Segini

Baca Juga: Cerita Haru Penerima Bantuan Subsidi Upah BLT BPJS Ketenagakerjaan

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 24 hingga 30 September 2020.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9 % pada tingkat kepercayaan 95 %.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x