Baca Juga: Didemo di Jakarta, Presiden Jokowi Sambut PM Jepang di Istana Bogor
Baca Juga: Antisipasi Evakuasi Saat Banjir, Gulkamat DKI Jakarta Siagakan 280 Unit Perahu Karet
Dengan platform tersebut, kemitraan strategis Indonesia dan UE dinilai akan semakin konkret.
Luhut mengungkapkan, Indonesia juga tengah mendorong investasi di bidang kesehatan, yang dilakukan dengan memberikan otonomi yang lebih luas di sektor bahan baku aktif farmasi (active pharmaceutical ingredients) dan investasi rumah sakit.
"Lebih dari 600 ribu 'wisatawan medis' asal Indonesia berobat ke Singapura, Malaysia, Amerika Serikat , Thailand, dan lain-lain. Mereka menghabiskan miliaran dolar per tahun di luar negeri, kenapa tidak kita buka lebih banyak RS Internasional di Indonesia," kata Luhut di Jakarta, Selasa 20 Oktober 2020.
Baca Juga: Rp890 Miliar untuk Dana BOS Madrasah dan Pesantren Segera Cair
Baca Juga: Daftar BLT UMKM Online BPUM Dibuka Sekarang, Lewat Link Depkop Ini
"Semangatnya adalah mengamankan devisa," tambahnya, dikutip Seputartangsel.com dari Antara,
Luhut mengatakan Indonesia juga sedang mengembangkan industri baterai lithium berbahan baku nikel, kobalt, bauksit, dan tembaga.
Ia menyebut baterai lithium akan semakin banyak digunakan di masa depan, seperti untuk mobil elektrik, microgrids, dan produk elektronik.