Presiden Jokowi: Penanganan Covid-19 di Indonesia Tidak Buruk

- 4 Oktober 2020, 16:00 WIB
Presiden Jokowi (Joko Widodo).
Presiden Jokowi (Joko Widodo). /Tangkapan layar kanal YouTube Presiden Joko Widodo./

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengunggah status di akun Twiternya, Minggu 4 Oktober 2020.

Bersama statusnya, Presiden Jokowi menyematkan juga video dari kanal YouTube resmi Presiden Joko Widodo berjudul "Pandemi: Fakta dan Data, Bukan Kira-kira"

“Tujuh bulan sudah kita menghadapi pandemi ini. Begitu banyak tantangan, namun kita tidak berpangku tangan. Banyak yang sudah kita kerjakan," cuit Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Lima Drama Korea Paling Dinanti di Bulan Oktober 2020, 'Do Do Sol Sol La La Sol' Hingga 'Search'

"Maka, mari kita bicara fakta dan data, bukan kira-kira,” tambahnya.

Di dalam videonya, Jokowi menegaskan, strategi pemerintah sejak awal dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah mencari titik keseimbangan.

“Saya tegaskan kembali bahwa kesehatan masyarakat, kesehatan publik tetap nomor satu, tetap yang harus diutamakan. Inilah prioritas," tegas Jokowi.

Baca Juga: Menengok Starter Pack ala Ketua MPR Bambang Soesatyo

"Tetapi memprioritaskan kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi. Karena jika kita mengorbankan ekonomi itu sama saja dengan mengorbankan kehidupan puluhan juta orang,” tambahnya.

Dijelaskan, seluruh jajaran pemerintahan berusaha untuk mencari keseimbangan di tengah pandemi tersebut.

Itu sebabnya, pemerintah tidak akan me-lockdown provinsi, me-lockdown kota, ataupun me-lockdown kabupaten. Sebab, itu akan mengorbankan kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Bupati Bangka Tengah yang Juga Calon Peserta Pilkada Serentak 2020, Meninggal Akibat Covid-19

Presiden juga mengingatkan masyarakat untuk menilai berdasarkan fakta dan data, dan bukan berdasarkan kira-kira.

“Saya bisa mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik. Maka saya hanya bicara fakta,” ujarnya.

Jumlah kasus dan jumlah kematian Indonesia jauh lebih baik ketimbang dengan negara-negara lain dengan jumlah penduduk yang besar.

Baca Juga: Mural Fenomenal di Community Center Pamulang, Tangerang Selatan

Pencapaian ekonomi

Sementara itu, lanjut Jokowi, pencapaian ekomomi di Indonesia tidak terlalu buruk.

Berdasarkan fakta, ekonomi saat ini memang menurun, tetapi tidak hanya di Indonesia saja. Banyak negara lain pun juga menurun ekonominya.

Bahkan ada banyak negara lain yang harus memikul beban ekonomi yang jauh lebih parah.

Seperti halnya di beberapa negara Asia Tenggara lain misalnya, kinerja ekonomi yang bisa dibilang masih lebih baik seperti: Malaysia, Filipina, Singapura, Indonesia.

Baca Juga: BMKG: Waspada La Nina Mengintai Indonesia, Ini Wilayah Terdampak

Presiden Jokowi juga menyebut beragam progam pemerintah yang sudah dijalankan untuk membantu masyarakat.

Disebutnya, Program Keluarga Harapan (PKH) Rp36,3 Triliun, Program Sembako Rp32,4 Triliun, Program Bansos Tunai Sembako Rp4,62 Triliun, Program Sembako Jabodetabek Rp4,46 Triliun.

Kemudian, Program Diskon Listrik Rp6,97 Triliun, Program BLT Non Jabodetabek Rp25,54 Triliun, Kartu Pekerja Rp19,46 Triliun, Program BLT Dana Desa Rp12,28 Triliun, Bansos beras Penerima PKH Rp1,05 Triliun, Banpres Produktif dan Banpres modal kerja Rp17,8 Triliun serta Program Subsidi Gaji Rp13,98 Triliun.

Baca Juga: Malam Minggu, DPR dan Pemerintah Sepakati RUU Omnibus Law Cipta Kerja, PKS dan Demokrat Menolak

Sekali lagi, jelas Jokowi, pencapaian Indonesia sejauh ini tidak buruk. Angka-angkanya jelas.

"Tapi jangan membuat kita terlena. Kita harus waspada, kita harus tetap bekerja keras. Wabah ini jangan diremehkan. Ini realita tapi jangan membuat kita pesimistis," kata Jokowi.

Tujuh bulan ini, katanya, Indonesia membuktikan mampu mengatasi masalah.

Baca Juga: Rizky Febian Akan Gelar Konser Pertama dengan Teknologi AR dan VR di VLIVE

"Belum sempurna? Ya, tapi bisa kita perbaiki bersama-sama. Mengatasi pandemi ini memang sulit, memerlukan kerja keras bersama, dan saya yakin kita akan dapat melakukannya,"ujar Jokowi.

"Yang penting dalam situasi seperti ini jangan ada yang berpolemik, dan jangan ada yang membuat kegaduhan-kegaduhan,” pungkasnya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x