Aksi Bullying di Bekasi Mirip Adegan Sinetron, Siswi SMK Disuruh Cium Kaki Terduga Pelaku

- 28 Juli 2020, 21:41 WIB
Ilustrasi aksi perundungan (bullying).
Ilustrasi aksi perundungan (bullying). /- Foto: Alexas_Fotos

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Mana yang lebih dulu, aksi bullying di sinetron yang menginspirasi remaja untuk melakukan hal tersebut, atau aksi bullying di dunia nyata yang menginspirasi pembuat sinetron dalam menyusun skenario?

Yang jelas, kasus perundungan atau bullying di sebuah SMK di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini sangat mirip adegan sinetron.

Video perundungan yang beredar luas memperlihatkan korban bullying dipaksa meminta maaf dengan mencium kaki pelaku.

Baca Juga: Kantor PDIP Bogor Dilempari Bom Molotov Sebanyak Tiga Kali, Polisi: Dampaknya Tidak Besar

Saat ini, kasus bullying tersebut ditangani polisi dari Polsek Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kapolsek Tambun Selatan AKP Gana mengatakan, peristiwa itu diawali dari saling hujat di media sosial.

Terduga pelaku bullying adalah siswi sebuah SMP di Bekasi. Kejadian aksi bullying itu direkam teman terduga pelaku.

Baca Juga: Erick Thohir Bagi-bagi Jabatan di BUMN, Refly: Dinasti Siapa yang Sedang Dibangun di Sini?

Dijelaskan Gana, awalnya korban mencemooh terduga pelaku di media sosial. Merasa tak cukup di medsos, terduga pelaku mengajak korban kopi darat (kopdar).

Ketika bertemu pada Jumat, 24 Juli 2020 itulah, terjadi dugaan aksi perundungan pada korban yang saat itu dipaksa meminta maaf.

Seperti tayangan di sinetron, korban dipaksa meminta maaf hingga mencium kaki terduga pelaku.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul: Mirip Adegan Sinetron, Siswi SMK di Bekasi Bernasib Tragis, Pelaku Bullying Minta Kakinya Dicium

Saat itu, korban yang sedang duduk di sepeda motornya ditarik dan ditendang. Kejadian memilukan tersebut direkam teman dari terduga pelaku.

Video aksi mirip adegan sinetron itupun viral. Lantaran itu, korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tambun Selatan.

AKP Gana menjelaskan, terhadap korban telah dilakukan visum untuk memperkuat bukti laporan polisi.

Baca Juga: Update Corona Tangsel 28 Juli 2020: Tambah 6 Positif Covid-19 dan 5 Sembuh

“Divisum. Untuk melengkapi memperkuat laporan. Visum dilakukan Jumat, karena takut bekas lukanya sudah tidak ada,” ujar Gana.

Polisi menyebut, ditemukan luka lebam pada tubuh korban yang diduga akibat aksi bullying tersebut.

AKP Gana menjelaskan, baik korban, terduga pelaku, dan perekam video dimintai keterangan oleh kepolisian. *** (Pikiran-rakyat.com/Rizki Laelani)

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x