Jumlah Spesimen Diperiksa Merosot Drastis, Tambahan Kasus Baru Covid-19 Tetap di Atas 1.000

- 29 Juni 2020, 17:47 WIB
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Sidoarjo.
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Sidoarjo. /- Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.

SEPUTARTANGSEL.COM - Jumlah spesimen yang diperiksa oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hari ini merosot drastis.

Pada Senin 29 Juni 2020 hari ini, Gugus Tugas memeriksa sebanyak 11.783 spesimen di 146 laboratorium di seluruh Indonesia.

Padahal sehari sebelumnya, diperiksa 17.230 spesimen di 222 laboratorium di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Aktor FTV Suami yang Tak Dianggap Ridho Ilahi Ditangkap Polisi Karena Narkoba Jenis Sabu

Sebagaimana diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan dilakukan pemeriksaan sebanyak 20.000 spesimen per hari.

Pemeriksaan dilakukan dengan metode reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) maupun tes cepat molekuler (TCM).

Baca Juga: Kerjanya Menggambar, Pemuda Pantura Indramayu Ini Sebulan Sekali Bisa Beli Motor Yamaha Nmax

Meski jumlah spesimen yang diperiksa merosot drastis, Gugus Tugas mencatat tambahan kasus harian tetap di atas 1.000 dalam sehari.

"Dari hasil pemeriksaan itu, kita dapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.082 orang, sehingga akumulasinya menjadi 55.092 orang," jelas juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: BNPB


Tags

Terkait

Terkini

x