"Sebenarnya kenapa orang khawatir ya dengan doa-doa mencari pemimpin yang jujur dan amanah, pemimpin yang tidak diskriminatif dan lain sebagainya?" kata Refly Harun.
"Bukankah sah-sah saja kelompok Islam menginginkan pemimpin yang jauh lebih beriman, sebaliknya kelompok non Muslim menginginkan pemimpin yang juga dari kalangan mereka,. Kan sah-sah saja sesungguhnya," tambahnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Akan Belikan Heru Budi Hartono Sepatu Untuk Pelantikan Pj Gubernur DKI Jakarta
Refly Harun menegaskan, yang paling penting dari seorang pemimpin adalah bisa mengayomi rakyat.
Mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi itu menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai toleran oleh sebagian orang.
Namun, kata Refly Harun, yang kini masih menjadi masalah penting adalah ketika bangsa Indonesia justru terkesan terpecah belah.
"Kalau kita mau jujur misalnya, bagi sebagian orang, Presiden Jokowi adalah Presiden yang toleran, menghargai toleransi," tuturnya.
"Tapi yang justru jadi permasalahan adalah kenapa bangsa kita seolah-olah terbelah, sampai sekarang," tambah Refly Harun.
Bahkan menurut Refly Harun, buzzer saat ini kerap memaki orang yang berlawanan dengan pemerintah, termasuk Anies Baswedan.