SEPUTARTANGSEL.COM- Pengacara Brigadir J atau Josua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap masih 'setianya' para mantan anak buah Ferdy Sambo di Kepolisian.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak anak buah Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo tetap memberikan dukungan meski sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Hal itu ditunjukkan Kamaruddin Simanjuntak saat melihat para penyidik menggelar rekonstruksi di TKP pembunuhan Brigadir J, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta.
"Baju yang diterapkan oleh FS untuk para penyidik dipakai kembali oleh anak buahnya memimpin penyidikan itu,
artinya 'kita solid'," ungkap Kamaruddin Simanjuntak dalam dialog di kanal Youtube Irma Hutabarat yang tayang pada Senin, 19 September 2022.
Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, para penyidik yang menggunakan kaos merah saat rekonstruksi, itu menunjukkan simbol dukungan mereka pada Ferdy Sambo.
"Hanya orang-orang intelijen yang bisa membaca itu. Artinya 'kita solid'," ujar Kamaruddin Simanjuntak.
Hal itu pulalah yang membuat Kamaruddin Simanjuntak diusir dari TKP rekonstruksi.
"Sebagai pengacara pelapor, 340, diusirlah saya dan tim saya. Kan penyidik dan tersangka solid," ujarnya.
Saat Ferdy Sambo menjabat sebagai Dirtipidum, ia memberlakukan t-shirt berwarna merah dengan logo dan nama di dada serta tulisan Polisi atau Reserse di punggung.
"Seperti t-shirt Turn Back Crime (TBC) saat Krisna Murti menjadi komandan penyidik di Polda Metro Jaya. Saat itu FS anak buah Krisna Murti," terang Kamaruddin Simanjuntak.
Untuk itu Kamaruddin Simanjuntak meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk menonaktifkan Dirtipidum, Andi Rian Djajadi.
Menurut Kamaruddin, Andi Rian Djajadi dianggap tak mematuhi perintah Kapolri dalam pemeriksaan kasus pembunuhan Brigadir J.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah mengumumkan untuk membuka secera transparan kasus Ferdy Sambo.
"Ketika saya diusir kenapa Kapolri tidak bertindak pada Dirtipidum Polri. Berarti kata-kata pimpinan ini manis indah, tapi dalam pelaksanaan seolah-olah Dirtipidum lebih hebat dari Kapolri," geram Kamaruddin Simanjuntak.
"Seolah-olah Dirtipidum lebih hebat dari Presiden, yang juga memerintahkan membuka secara transparan tanpa ada yang ditutupi" pungkasnya. ***