Gatot Nurmantyo mengatakan, yang bertugas untuk menjaga Indonesia bukan hanya tugas TNI, tetapi bersatunya TNI dengan rakyat.
Ia menganalogikan hubungan TNI dan rakyat seperti nyawa dan badan.
"Ibaratnya nyawa dan badan. TNI badan, rakyat nyawanya. Kalau TNI tinggalkan rakyat, bangkai dia. Ini program agar rakyat tidak percaya lagi dengan TNI. Analisa saya seperti itu dan pasti benar itu bisa terjadi," tutur Gatot Nurmantyo.
Mantan Gubernur Akademi Militer itu menegaskan, yang dimiliki oleh setiap prajurit TNI hanyalah harga diri serta semangat berkorban untuk membela negara dan bangsa.
"TNI gak punya uang, gajinya itu kalau di Jakarta sama dengan minimum regional kok. Yang membuat TNI masih hidup karena punya harga diri," tegas Gatot Nurmantyo.
Namun, menurutnya harga diri itu 'dipotong' dengan pernyataan Effendi Simbolon yang menyebut TNI lebih buruk dari Ormas.
"Dan ini dipotongin semuanya harga dirinya karena dibilang lebih jelek daripada Ormas. Moral, mental prajurit jatuh. Pemimpinnya disharmoni, maka pemimpinnya tidak dipatuhi oleh prajuritnya, hilang kepercayaan kepada kepemimpinan. Ini sangat berbahaya," ucapnya.
Karena itu, Gatot Nurmantyo mengimbau agar para prajurit hingga pimpinan TNI tidak mengabaikan persoalan ini.