Awalnya pada hari Minggu dan Senin, demonstrasi kecil terjadi di beberapa tempat. Para pengunjuk rasa membakar ban dan memblokir jalan untuk melampiaskan kemarahan atas keputusan pemerintah yang muncul di tengah kondisi ekonomi belum pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Selanjutnya, pada hari Selasa, ribuan orang berkumpul di Jakarta. Mereka berbaris meneriakkan slogan-slogan mencela keputusan pemerintah dan menyerukan kenaikan upah minimum.
"Kalau BBM naik dan upah juga naik, tidak apa-apa. Jika tidak, kami keberatan," kata salah seorang pekerja pabrik tekstil, Adi Asmadi.
Pemerintah sendiri telah melunakkan dampak kenaikan melalui kompensasi bantuan langsung tunai (BLT) kepada 20 juta rumah tangga. Kenaikan harga diperkirakan akan mendorong inflasi.
Baca Juga: Trailer Film Sri Asih Rilis, Pevita Pearce Banjir Pujian
Pihak berwenang menyediakan, Rp24,17 triliun dalam program kesejahteraan tambahan. Hotline khusus juga disiapkan untuk mendengarkan keluhan.
"Kondisi ini sangat sulit, tetapi jika melihat bantuan yang diberikan pemerintah cukup besar," kata Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
"Kami berharap ini bisa membantu meredam kenaikan harga yang dihadapi masyarakat," lanjutnya.
Meskipun demikian, pengurus Asosialsi Pedagang Pasar Tradisonal, Ahmad Choirul Furqon memprediksi, kenaikan harga BBM akan memliki efek domino dalam mendorong biaya lain.