SEPUTARTANGSEL.COM- Naiknya harga BBM yang cukup tinggi di tengah kondisi masyarakat yang serbasulit membuat Pemerintah banjir protes.
Pemerintah beralasan kenaikan harga BBM sebagai akibat dari kenaikan di dunia pun ditolak para pengamat ekonomi.
Bahkan Pengamat Ekonomi dari Political Economi & Policy Study atau PEPS Anthony Budiawan menyebut Pemerintah berbisnis dengan rakyat.
Melalui akun twitternya @AnthonyBudiawan memaparkan alasannya menyebut Pemerintah melakukan bisnis dengan rakyat.
Menurut Anthony Budiawan bukti Pemerintah berbisnis dengan rakyat dihitung berapa keuntungan yang didapat Pemerintah dengan menaikkan harga BBM.
"Harga pertalite yang naik Rp2.350 per liter x sisa konsumsi tahun ini anggap 10 juta KL = Rp23,5 triliun," kata Anthony Budiawan pada Rabu, 7 September 2022.
Sedangkan harga solar naik Rp1.650 per liter x sisa konsumsi 5 juta KL = Rp8,25 triliun.
"Inikah nilai menyakiti hati masyarakat, nilai keadilan: hanya Rp31,75 triliun?" ujarnya lagi.