Anggota DPRD Palembang dari Gerindra Aniaya Wanita di SPBU, Pegiat Media Sosial: Partainya Ikut Andil

- 25 Agustus 2022, 10:46 WIB
Aksi pemukulan seorang anggota DPRD Palembang Partai Gerindra saat mengantrea di SPBU kepada seorang wanita saat mengatre di SPBU viral.
Aksi pemukulan seorang anggota DPRD Palembang Partai Gerindra saat mengantrea di SPBU kepada seorang wanita saat mengatre di SPBU viral. /

 

SEPUTARTANGSEL.COM- Seorang anggota DPRD Kota Palembang yang menganiaya wanita di SPBU dituntut untuk dipecat dari fraksinya, Partai Gerindra. 

Anggota DPRD bernama Syukri Zen tersebut menjadi sorotan setelah tega menganiaya seorang wanita di SPBU karena akan menyerobot antrean. 

Meski Syukri Zen telah meminta maaf atas kejadian tersebut, akan tetapi pengacara kondang Hotman Paris Hutapea yang sejak awal berniat membantu secara hukum pada wanita yang dianiaya mengakui permintaan maaf politisi Gerindra dipertanyakan. 

Baca Juga: Anggota DPRD Palembang dari Gerindra Aniaya Wanita di SPBU Minta Maaf, Hotman Paris: Akan Laporkan ke Prabowo

"Lihat cara dia minta maaf? Apakah cara minta maaf itu tulus?" tanya Hotman Paris melalui Instagramnya pada Rabu, 24 Agustus 2022. 

Tak hanya Hotman Paris yang geregetan dengan etika anggota DPRD Partai Gerindra, Syukri Zen. 

Pegiat media sosial Zulfikar Akbar justru mengajak para wakil rakyat membela korban penganiayaan Sykri Zen. 

"Kita berharap wakil² rakyat yang lain, yang benar² berangkat dari keinginan mewakili rakyat, ayolah wakili rakyatmu untuk membela korban ini," katanya melalui akun @zoelfick pada Rabu, 25 Agustus 2022. 

Zulfikar juga berharap partai politik yang membawa Syukri Zen ikut bertanggung jawab. 

"Ada andil kalian menjadikan orang semacam ini menjadi wakil rakyat," ujar @zoelfick. 

Meski Syukri Zen telah minta maaf, ia beranggapan bahwa untuk kasus seperti ini, jika dimaafkan hanya akan membuat orang semakin menggampangkan persoalan.

Baca Juga: Anggota DPRD dari Gerindra Minta Maaf Usai Aniaya Wanita, Hotman Paris Akan Lapor Prabowo: Apakah Itu Tulus?

"Kalau sesama rakyat biasa saling memaafkan, bagus. Juga biasanya krn memang sama2 punya niat tulus," katanya. 

Akan tetapi apabila seorang wakil rakyat berkelakuan menganiaya perempuan di tempat umum, bahkan setelah viral baru meminta maaf, ia menilai hanya karena takut kehilangan jabatan. 

"Seorang wakil rakyat, setelah viral kelakuan buruknya baru minta maaf, ini hanya karena takut kehilangan jabatan saja," sebutnya . 

Hidup dengan status sebagai wakil rakyat, tanpa beban menghajar rakyat, seorang perempuan, di depan mata rakyat, bukan cuma menyakiti korban tetapi juga melukai hati semua rakyat.

"Wakil rakyat dengan kualitas seperti ini mesti merasakan penjara. Kalau memungkinkan, izinkan rakyat melemparnya ke bak sampah lebih dulu," ungkapnya kesal. 

Baca Juga: Lumuri Kotoran Manusia Hingga Aniaya Penista Agama M Kace, Napoleon Bonaparte Santai Dituntut Setahun Penjara

"Setidaknya spy ia tahu, setelah selama ini pongah sbg wakil rakyat, di bak sampah dia akan sadar bgm dia sebenarnya di mata rakyat," pungkasnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini