SEPUTARTANGSEL.COM - Potensi bencana hidrometeorologi di banyak provinsi di Indonesia terus mengancam memasuki musim hujan.
Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, dalam 5 tahun terakhir, nyaris 95 persen peristiwa bencana alam di Indonesia didominasi oleh bencana
Dari seluruh bencana hidrometeorologi itu, paling dominan adalah bencana hidrometeorologi basah.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan hal tersebut dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 15 Agustus 2022.
Abdul Muhari menjelaskan, hidrometeorologi basah meliputi cuaca ekstrem, banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Sedang hidrometeorologi kering di antaranya adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi Besok, BMKG Rilis Beberapa Wilayah
"Paling dominan lagi itu adalah hidrometeorologi basah, banjir, banjir bandang, dan tanah longsor hampir 90 persen, baru hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," kata Abdul, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Selasa.