Israel dan Gerilyawan Palestina Deklarasikan Gencatan Senjata di Jalur Gaza Setelah Mediasi Mesir

- 8 Agustus 2022, 11:36 WIB
Warga Palestina merayakan gencatan senjata di jalur Gaza.
Warga Palestina merayakan gencatan senjata di jalur Gaza. /Fot: Reuters/ Ibraheem Abu Mustafa//

SEPUTARTANGSEL.COM - Israel dan gerilyawan Palestina, Jihad Islam mendeklarasikan gencatan senjata, Minggu malam waktu setempat, 7 Agustus 2022 dan dimulai pukul 23.30.

Genjatan senjata di Jalur Gaza terjadi setelah pertempuran tiga hari selama akhir pekan yang menewaskan 44 warga Palestina sebagian besar masyarakat sipil dan anak-anak.

Pertempuran sendiri terjadi, setelah Israel menyerang Gaza dan menewaskan pimpinan senior Jihad Islam, Khaled Mansour. 

Baca Juga: Lebih dari 24 Orang Palestina Tewas dalam Pertempuran Setelah Serangan Udara Israel

Membalas serangan Israel, Jihad Islam menghujani lawan dengan ratusan rudah hingga menjangkau Yerusalem Barat.

Kondisi yang mengkhawatirkan, membuat Mesir turun tangan. 

Delegasi intelijen Mesir yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Ahmed Abdelkhatiq tiba di Israel dan langsung mengadakan pertemuan dengan dua pihak yang bertikai, Israel dan Palestina. Hasilnya, gencatan senjata di jalur Gaza diumumkan.

"Gencatan senjata ini sedang berlangsung," lapor Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera dikutip SeputarTangsel.Com, Senin 8 Agustus 2022.

Baca Juga: Duta Besar Palestina Ikut Ucapkan Belasungkawa Atas Meninggalnya Eril: Kami Pun Merasa Kehilangan

"Kantor pemerintah daerah telah mengumumkan, bahwa mereka akan membuka kembali pintu mereka untuk umum. Sementara universitas juga telah mengumumkan, mereka akan dibuka kembali untuk siswa. Kota Gaza dan lainnya mengumumkan, mereka akan mengirim peralatan untuk menyingkirkan puing-puing dan mencoba melakukan penilaian awal atas kehancuran tersebut," tambah Safwat.

Gencatan senjata dimediasi oleh Mesir, didukung oleh PBB dan Qatar.

Sekretaris Jenderal Jihad Islam, Ziad a-Nakhala mengatakan, salah satu kesepakatan kunci adalah jaminan Mesir. Mereka akan bekerja untuk membebaskan dua pemimpin kelompok yang ditahan Israel.

"Jihad Islam menyatakan syarat=syaratnya. Pertama, menyatukan seluruh rakyat Palestina. Kedua, kami menuntut musuh membebaskan saudara kami yang melakukan mogok makan, Khalil Awawada, dan ketiga, membebaskan Sheikh Bassem al-Saadi," kata Al-Nakhala.

Baca Juga: Warga Israel Gelar Pawai Bendera di Jalan Utama Palestina, Ketegangan Kembali Meningkat

Mesir juga mengeluarkan pernyataan, pihaknya akan mengerahkan upaya untuk membebaskan Awaada dan memindahkannya untuk perawatan. Mereka juga bekerja untuk membebaskan al-Saadi sesegera mungkin.

Pihak Israel sendiri belum berbicara tentang persyaratan gencatan senjata dan tuntutan Al Jihad. ***

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini