Meski demikian, Refly Harun masih mempertanyakan sikap Jokowi dalam merespons kasus ini.
"Tetapi persoalannya adalah apakah orang percaya bahwa Presiden tidak lip service, Presiden sungguh-sungguh," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 3 Agustus 2022.
"Karena banyak sekali pernyataan Presiden yang kadang-kadang sekadar memenuhi keinginan atau mengisi ruang publik saja, tetapi tidak ada pernyataan atau langkah yang betul-betul serius," kata Refly Harun menambahkan.
Baca Juga: Bangtan Boys Kembali Tampil di Run BTS Season 4 yang Akan Dirilis 16 Agustus 2022
Mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi itu pun kembali menyinggung kasus pembunuhan 6 laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada 2020 silam.
Menurutnya, Jokowi tidak benar-benar serius pada kasus ini dan hanya memainkan prosedur formalnya.
Pasalnya, kata Refly Harun, masih banyak yang belum terungkap dalam kasus KM 50 sementara Jokowi tak kunjung memberikan langkah konkret.
"Dalam kasus ini (Brigadir J) kita juga harus pastikan apakah Presiden Jokowi betul-betul serius," tuturnya.
Lebih lanjut, mengenai poling yang dilakukan melalui akun media sosial pribadinya, Refly Harun mengungkapkan banyak pihak yang tidak percaya bahwa Jokowi akan memberikan langkah konkret dalam kasus Brigadir J.