Network
Jokowi kemudian mengabadikan momen pertemuannya dengan Perdana Menteri Li Keqiang yang dia unggah dalam akun instagramnya yang memperlihatkan ia tengah berjabat tangan dengannya.
Jokowi menyampaikan dari hasil pertemuan tersebut Republik Rakyat Tiongkok berkomitmen untuk memprioritaskan impor produk pertanian dan menambah impor CPO 1 juta ton dari Indonesia.
"Inilah salah satu hasil pertemuan bilateral saya dengan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok Li Keqiang di Beijing selasa sore ini" ujarnya.
Selanjutnya Jokowi bertemu dengan Xi Jinping, uniknya dalam foto yang ia unggah tersebut Jokowi tidak berpose berjabat tangan dengan Xi Jinping. foto tersebut memperlihatkan Jokowi yang tengah berbincang dengan Xi Jinping.
Baca Juga: Profil dan Biodata Bharada E, Terduga Pelaku Penembakan Brigadir J yang Akhirnya Muncul ke Publik
Jokowi juga mengatakan Republik Rakyat Tiongkok merupakan mitra strategis komprehensif Indonesia, di mana menurutnya Indonesia haruslah mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang menguntungkan.
"RRT adalah mitra strategis komprehensif Indonesia. Kita harus mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang menguntungkan untuk negara kita, dan sekaligus untuk kawasan dan dunia" katanya.
Pertemuan antara dirinya dengan Xi Jinping menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya yaitu soal sinergi poros maritim dunia dan Belt Road Initiative, kerja sama pengembangan dan penelitian vaksin dan genomika, protokol mengenai ekspor nanas Indonesia, pertukaran informasi dan penegakan pelanggaran kepabeanan, hingga rencana aksi kerja sama pengembangan kapasitas keamanan siber dan teknologi.
Pada postingan berikutnya ia kembali menegaskan mengenai Republik Rakyat Tiongkok yang merupakan mitra strategis dan akan sangat menguntungkan untuk Indonesia apabila menjalin kerja sama dengan Republik Rakyat Tiongkok, inilah yang kemudian mendasari pertemuan antara Jokowi dengan Xi Jinping selaku presiden Republik Rakyat Tiongkok.
Baca Juga: Ternyata Karakter Luka Jasad Brigadir J Disebabkan Faktor Ini, Simak Penjelasan Komnas HAM
