Eks Kabareskrim Ito Sumardi Soal Alibi Irjen Ferdy Sambo di Hari Tewasnya Brigadir J: Sekarang Gak Bisa Bohong

- 22 Juli 2022, 11:56 WIB
Eks Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) soroti alibi Irjen Ferdy Sambo saat Brigadir J tewas di rumahnya
Eks Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) soroti alibi Irjen Ferdy Sambo saat Brigadir J tewas di rumahnya /Facebook.com/Rohani Simanjutak

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Tewasnya Brigadir J alias Brigadir Yosua di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu masih menyisakan tanda tanya di benak publik.

Banyak pihak menilai, tewasnya Brigadir J dipenuhi kejanggalan. Misalnya CCTV yang sebelumnya disebut rusak, 3 handphone yang hilang, hingga bekas-bekas luka yang dianggap tak biasa di tubuh jenazah ajudan istri Ferdy Sambo itu.

Akibat kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sampai menonaktifkan Ferdy Sambo dan dua perwira tinggi lainnya dari jabatan mereka.

Baca Juga: Kasus Brigadir J, Alvin Lie Sebut Tanpa Sorotan Kritis Publik, Jabatan di Polri Mudah Disalahgunakan Oknum

Sementara itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengatakan akan mendalami alibi Ferdy Sambo ketika Brigadir J tewas.

Ketika insiden itu terjadi, Ferdy Sambo disebut-sebut tidak ada di tempat kejadian perkara (TKP), melainkan sedang tes PCR.

Menanggapi alibi Ferdy Sambo, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Dr. Tito Sumardi ikut buka suara.

Melansir dari video yang diunggah kanal YouTube Polisi Ooh Polisi pada Kamis, 21 Juli 2022, Tito Sumardi mengatakan alibi sangat penting untuk menentukan status seseorang, sebagai tersangka atau saksi.

Baca Juga: Eks Penasihat Kapolri Aryanto Sutadi Soal Alibi Irjen Ferdy Sambo Saat Brigadir J Tewas: Itu Rekayasa

"Pengecekan alibi akan menentukan apakah dalam satu perbuatan atau peristiwa, dia berada atau tidak berada di sana. Kalau tidak berada di sana, berarti yang bersangkutan tidak bohong, memberikan keterangan tidak benar," kata Ito Sumardi.

Ito Sumardi menjelaskan, untuk menentukan alibi seseorang bisa dilakukan dengan beberapa cara.

Menurut Ito Sumardi, yang paling utama adalah ditentukan dengan kecepatan polisi dalam mengolah TKP.

Baca Juga: Cek Fakta: Bharada E Akhirnya Muncul, Beri Pengakuan Terkait Tewasnya Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo

"Contohnya, misalnya ada CCTV. Kalau sudah ada CCTV, dihitung kapan, jam berapa, dimana diambilnya. Jadi orang itu tidak bisa mengatakan bahwa dia berada di tempat lain," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.com pada Jumat, 22 Juli 2022.

"Alibi bisa dilakukan seseorang apabila tidak ada bukti-bukti pendukung yang bisa menentukan apakah orang itu ada di sana atau tidak," kata Ito Sumardi menambahkan.

Menurut mantan Kapolda Sumatera Selatan itu, kasus tewasnya Brigadir J menjadi rumit karena bukti-bukti pendukungnya tidak ada.

Ia pun meminta agar Ferdy Sambo membuktikan alibinya itu.

Baca Juga: Komnas HAM Akan Rilis Kronologi Tewasnya Brigadir J Pada Pekan Ini

"Tinggal buktikan saja. Kalau memang alibinya dia sedang melakukan suatu kegiatan, dimana, kapan, bersama dengan siapa, siapa orang yang ditemui. Itu kan tinggal dirunut saja," tegasnya.

Ito Sumardi meyakini, saat ini Timsus sedang mendalami alibi Ferdy Sambo sehingga seiring dengan perkembangan yang ada, kasusnya mulai mengerucut.

Mantan Koorsahli Kapolri itu menerangkan, alibi adalah satu-kesatuan dari sebuah peristiwa yang bisa menentukan keterlibatan seseorang.

Baca Juga: Kasus Brigadir J, Karo Paminal dan Kapolres Jaksel Dinonaktifkan, Refly Harun Singgung Alibi Ferdy Sambo

Ia menegaskan, hal tersebut tidak dapat dibantahkan.

Alibi nantinya akan digunakan dalam proses peradilan untuk menantukan status pihak-pihak yang kemungkinan terlibat.

Ito Sumardi mengatakan, di zaman media sosial (medsos) seperti saat ini, orang sudah tidak bisa lagi berbohong.

"Saya kira sekarang, zaman medsos ini gak bisa lagi orang berbohong," tegas Ito Sumardi.

Baca Juga: Setelah CCTV, Pegiat Media Sosial Ini Sebut Tiga HP Brigadir J juga Harus Ditemukan

Lebih lanjut, ia kembali menyinggung pernyataan Kepolisian yang sebelumnya menyebut CCTV di rumah Ferdy Sambo rusak karena tersambar petir.

"Tapi kenyataannya kan sekarang CCTV-nya ada, tinggal kita cek. Nah ini yang bahayanya kalau memang CCTV-nya ada, bisa merekam semua kejadian di sana, alibi orang akan terpatahkan," terangnya.

"Kalau alibi orang terpatahkan, maka jelas kita sudah bisa mengatakan orang ini diduga terlibat langsung atau berada di TKP," sambung Ito Sumardi.

Ito Sumardi menegaskan, serangkaian pengolahan TKP sangat penting untuk memeriksa alibi Ferdy Sambo.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini