Rupiah Tembus 15 Ribu per Dolar AS, Rizal Ramli: Indikator-indikator Makro RI yang Membaik Hanya Sementara

- 6 Juli 2022, 21:02 WIB
Ilustrasi nilai tukar rupiah tembus Rp15 ribu per dolar AS
Ilustrasi nilai tukar rupiah tembus Rp15 ribu per dolar AS /Foto: Pixabay/ EmAji//

SEPUTARTANGSEL.COM - Nilai tukar rupiah antar bank di DKI Jakarta Rabu pagi 6 Juli 2022 langsung melemah, menembus Rp15.000,00 per dolar Amerika Serikat (AS).

Nilai tukar rupiah ada pembukaan pasar pagi ini berarti melemah tujuh poin atau 0,05 persen dari pada saat penutupan, Selasa 5 Juli 2022. Pada penutupan perdagangan kemarin, posisinya Rp14.994,00 per dolar AS.

Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya mengatakan, rupiah melemah karena tekanan global.

Baca Juga: Rupiah Tembus Diatas Rp15 Ribu Per Dolar Amerika, Anthony Budiawan: Kebijakan BI Berakibat Fatal

"Pelemahan rupiah karena flight t safe haven assets (pergerakan ke aset aman), terutama dolar dan obligasi AS," kata Rully dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Rabu 6 Juli 2022.

Namun mantan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman RI yang juga ekonom senior, Rizal Ramli mempertanyakan nilai tukar rupiah yang dia nilai nyungsep.

"Lho kok Rupiah mulai nyungsep?" tanya Rizal Rami sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @RamliRizal, Rabu 6 JUli 2022.

Menurutnya, tekanan global dan pengetatan moneter bukan satu-satunya penyebab rupiah melemah hingga tembus 15 ribu per dolar AS.

Baca Juga: Sri Mulyani Tak Khawatir Kurs Rupiah Dekati Rp15 Ribu per Dolar AS, Fadli Zon Singgung Krisis Ekonomi 1998

"Bukan hanya karena pengetatan moneter di negara maju, tapi indikator2 makro RI yg membaik (Surplus Perdagangan, Neraca Transaksi Berjalan, BOP) hanya gejala sementara dan sudah mencapai puncaknya kwartal yll. Kwartal ini merosot kembali," ungkap Rizal Ramli.

Penjelasan Rizal Ramli diterima oleh netizen. Mereka menghubungkannya dengan ekonomi rakyat dan daya beli yang terus melemah.

"Ekonomi rakyat dan daya beli lemah sangat terasa perdagangan di pasar2 tradisional sepi krn harga2 yg naik disebabkan kebijakan pemerintah yang ngawur mempersulit rakyat kecil semoga rezim saat ini segera bertaubat dari menyusahkan rakyat kecil," kata @SugiartonoAhmad.

Baca Juga: Anthony Budiawan Peringatkan Utang Luar Negeri Indonesia di Ujung Tanduk: Rupiah Bisa Terjun Bebas?

Senada dengan netizen di atas, akun @DarmaAj56903967 menyinggung rakyat kecil yang menjadi korban.

"Kasian rakyat pak, Partai banyak apa fungsinya ngabisin uang rakyat. Bank banyak hanya akan buat inflasi. Teruss kebijakan perdagangan diatur pemerintah padahal pemerintah hanyalah sebagai badan pengawasan agar tidak terjadi kecurangan bukan sebagai pengatur," kata @DarmaAj56903967.

Sementara itu yang lainnya menyebut, penguatan dolar memang dikarenakan ekonomi Indonesia yang menurun.

Baca Juga: Hacker Minta Ganti 1000 Dolar Amerika Untuk Balikkan Akun Instagram Putri Ridwan Kamil

"Ekonomi jeblok binti bobrol pasti Dollar menguat nggak ketulungan," pungkas @telejlencung6. *** 

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x