Anies Baswedan Ganti Nama Jalan dengan Nama Tokoh Betawi, Ketua DPRD DKI: Apa yang Diragukan dari Ali Sadikin

- 30 Juni 2022, 08:37 WIB
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi heran nama Ali Sadikin tak disetujui menjadi nama jalan di Jakarta
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi heran nama Ali Sadikin tak disetujui menjadi nama jalan di Jakarta /Instagram @prasetyoedimarsudi/

SEPUTARTANGSEL.COM- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti 22 nama jalan di Jakarta dengan nama-nama tokoh Betawi. 

Mulai nama Mpok Nori, Entong Gendut, H. Bokir hingga Tutty Alawiyah diabadikan menjadi nama di Jakarta.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi justru mempertanyakan alasan Anies Baswedan tak menyertakan nama Ali Sadikin untuk nama jalan di Jakarta. 

Baca Juga: Giring Usul Nenek Hindun Jadi Nama Jalan, Andi Sinulingga: yang Sholatin Timnya Anies, Bengis Kalian

Melalui akun Instagramnya @prasetyoedimarsudi mempertanyakan nama Ali Sadikin tak diabadikan menjadi nama jalan. 

"Apa yang diragukan dan perlu dipertanyakan lagi tentang figur dan jasa-jasa Bang Ali?" tanya Prasetyo Edi Marsudi pada Kamis, 30 Juni 2022. 

Prasetyo Edi Marsudi juga mengungkapkan bahwa usulan nama jalan Ali Sadikin telah lama dilakukan. 

"Satu tahun sudah usulan agar nama Ali Sadikin diabadikan menjadi nama jalan di Jakarta menguap begitu saja," ujar Prasetyo Edi Marsudi. 

Ia mengaku heran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergeming meski telah mengusulkan secara resmi agar nama Ali Sadikin diabadikan menjadi nama jalan.

"Padahal usulan tersebut telah saya sampaikan dalam forum resmi paripurna istimewa HUT Kota Jakarta ke-494 tahun lalu," protesnya. 

Baca Juga: Giring Usul Nenek Hindun Jadi Nama Jalan, Gus Umar: Ucapanmu Jorok, Kalau Orang Betawi Marah Kau Bisa Diusir

Prasetyo Edi Marsudi mengusulkan nama jalan Kebon Sirih menjadi Ali Sadikin dengan tujuan agar generasi penerus bangsa tidak lupa kepada jasa-jasa Bang Ali.

"Apa yang kita rasakan di Jakarta yang telah menjadi kota metropolitan saat ini tak terlepas dari perjuangan Bang Ali saat memimpin Jakarta di tahun 1966-1977," pungkasnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x