Lebih lanjut Menantu Habib Rizieq itu mengatakan, rakyat yang diamanatkan adalah tanggung jawab pemimpin di hari kiamat.
Karena itu, apabila seorang pemimpin meninggal dalam keadaan menzzalimi rakyat, maka Allah SWT haramkan surga baginya.
"Tidaklah seorang Allah beri jabatan, berikan amanat rakyat, ketika meninggal dia dalam keadaan menzalimi rakyatnya, menzalimi ini bisa memang dalam keadaan dia sedang menzzalimi atau dia belum bertaubat dalam kezaliman tersebut. Kalau dia meninggal dalam keadaan menzalimi rakyatnya, maka Allah haramkan baginya surga," tegas Habib Hanif.
Habib Hanif mengatakan, terdapat banyak sekali bahasan terkait kepemimpinan yang terkandung di dalam hadits Shahih Muslim.
Di antaranya terkait ancaman mengambil rampasan perang, gratifikasi, dan korupsi.
"Ini bab-bab banyak sekali, jadi satu pembahasan dalam hadits Shahih Muslim tentang leadership, tentang kepemimpinan," ucapnya.
Sementara itu, rakyat juga diwajibkan patuh kepada pemimpin selain kemaksiatan.
Habib Hanif menegaskan, patuh kepada pemimpin terikat dengan kepatuhan kepada Allah SWT dan RasulNya.
Baca Juga: PA 212 dan Menantu Habib Rizieq Tuntut Menag Yaqut Dipecat, Refly Harun Singgung Jokowi: Sudah Duga