Putra Buya Arrazy Hasyim Meninggal Tertembak, Ribath Nouraniyah Ciputat Imbau Kirim Doa

- 23 Juni 2022, 06:37 WIB
Hushaim Shah Wali Arrazy, putra kedua Buya Arrazy Hasyim, Hushaim Shah Wali Arrazy wafat karena tertembak senjata api milik petugas polisi dari Mabes Polri yang dimainkan oleh kakaknya di Tuban.
Hushaim Shah Wali Arrazy, putra kedua Buya Arrazy Hasyim, Hushaim Shah Wali Arrazy wafat karena tertembak senjata api milik petugas polisi dari Mabes Polri yang dimainkan oleh kakaknya di Tuban. /Foto: Ribath Nouraniyah/

SEPUTARTANGSEL.COM - Hushaim Shah Wali Arrazy (3), putra kedua Buya Arrazy Hasyim meninggal tertembak di rumah kakeknya di Tuban, Jawa Timur, Rabu 22 Juni 2022.

Hushaim tertembak senjata api yang dimainkan oleh kakaknya yang baru berusia 5 tahun.

Diketahui, senjata api itu tak sengaja ditemukan sang bocah saat ditinggal sholat Zhuhur oleh polisi dari Mabes Polri yang bertugas mengawal Buya Arrazy.

Baca Juga: 4 Mahasiswa Tewas Tertembak dalam Tragedi Trisakti 24 Tahun Lalu, Roy Suryo Ungkap Soeharto Lakukan Ini

Menyusul kabar meninggalnya Hushaim, Ribath Nouraniyah memohon kesediaan para jemaah, santri ataupun muhibbin agar mengirimkan doa dan al fatihah kepada putra kedua Buya Arrazy Hasyim.

Ribath Nouraniyah adalah lembaga keilmuan yang konsentrasi pada ilmu akidah atau kalam, dzikir, dan tasawuf, didirikan dan dibina oleh Buya Arrazy Hasyim di Ciputat, dekat kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebelum informasi penyebab wafatnya Hushaim terungkap, laman resmi Ribath Nouraniyah, menyampaikan kabar wafatnya Hushaim.

Baca Juga: Balita Tembak Mati Ayahnya yang Asyik Bermain Game

"Kabar duka datang dari keluarga guru kita, Abuya Arrazy. Putra kedua beliau, Husyaim Shah Wali Arrazy dikabarkan meninggal dunia tepat pada hari ini, Rabu 22 Juni 2022 di Tuban, Jawa Timur," tulis laman resmi Ribath Nouraniyah, Rabu 22 Juni 2022 sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com.

Untuk itu, pihak Ribath Nouraniyah memohon kesediaan para jemaah, santri ataupun muhibbin agar mengirimkan doa dan al fatihah kepada putra kedua Buya Arrazy Hasyim.

Jika berkesempaan, lanjut Ribath Nouraniyah, dimohon pula keikhlasannya untuk melakukan sholat ghaib.

Baca Juga: Pria Bersenjata Tembak 10 Orang di Kereta Bawah Tanah New York Usai Ledakkan Bom Asap

"Kami mengharapkan keikhlasan dan kesediaan para muhibbin untuk berkenan mengirimkan al fatihah dihadiahkan secara khusus untuk putra kedua beliau," tulis kabar tersebut.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Tuban, AKP M Ganantha kepada awak media membenarkan terjadinya tragedi tersebut.

Menurut Ganantha, awalnya anggota polisi dari Mabes Polri yang bertugas mengawal Buya Arrazy sedang melaksanakan salat Zhuhur di masjid yang bersebelahan dengan rumah mertua Buya di di Desa Palang, Kecamatan Palang, Tuban, Jawa Timur.

Polisi yang bertugas mengawal Buya Arrazy itu pun menaruh senjata apinya di dalam tas lalu meletakkan di tempat yang diyakininya aman.

Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertembak dalam Pembubaran Aksi di Sulteng, Roy Murthado: Negara Kalah Oleh Pemilik Modal

Namun, tak diduga senjata itu ditemukan oleh anak pertama Buya Arrazy atau kakak korban, dan dimainkan sehingga tak sengaja menembak adiknya.

"Senpi dinas," ujar Ganantha.

Ganantha menambahkan, pihak Buya Arrazy sudah mengikhlaskan dan menganggap itu sebagai musibah. Korban juga sudah dimakamkan pada hari itu juga tanpa diautopsi.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x