Untuk itu, pihak Ribath Nouraniyah memohon kesediaan para jemaah, santri ataupun muhibbin agar mengirimkan doa dan al fatihah kepada putra kedua Buya Arrazy Hasyim.
Jika berkesempaan, lanjut Ribath Nouraniyah, dimohon pula keikhlasannya untuk melakukan sholat ghaib.
Baca Juga: Pria Bersenjata Tembak 10 Orang di Kereta Bawah Tanah New York Usai Ledakkan Bom Asap
"Kami mengharapkan keikhlasan dan kesediaan para muhibbin untuk berkenan mengirimkan al fatihah dihadiahkan secara khusus untuk putra kedua beliau," tulis kabar tersebut.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Tuban, AKP M Ganantha kepada awak media membenarkan terjadinya tragedi tersebut.
Menurut Ganantha, awalnya anggota polisi dari Mabes Polri yang bertugas mengawal Buya Arrazy sedang melaksanakan salat Zhuhur di masjid yang bersebelahan dengan rumah mertua Buya di di Desa Palang, Kecamatan Palang, Tuban, Jawa Timur.
Polisi yang bertugas mengawal Buya Arrazy itu pun menaruh senjata apinya di dalam tas lalu meletakkan di tempat yang diyakininya aman.
Namun, tak diduga senjata itu ditemukan oleh anak pertama Buya Arrazy atau kakak korban, dan dimainkan sehingga tak sengaja menembak adiknya.
"Senpi dinas," ujar Ganantha.