Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), drh H. Slamet menanggapi pernyataan soal Aparatur Sipil Negara (ASN) rentan terhadap radikalisme.
Menurutnya, ASN lebih rentan terhadap pinjaman online dan top up pinjaman bank.
Pandangannya tentang ASN itu ia tuliskan di media sosial pribadinya.
"Sebenarnya ASN lebih rentan terhadap pinjol sama top up pinjaman bank pak," ujar drh H. Slamet sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @drh_slamet, Rabu 22 Juni 2022.
"Apalagi umbi-umbian dan di musim masukin anak ke sekolah," tambahnya.
Pernyataan H. Slamet ini pun mendapat berbagai komentar netizen. Beberapa ada yang menceritakan kisah pribadi mereka.
"Tau aja dahulu sasaran empuk kami, gaya hidupnya yg melebihi pendapatan krn berasa ada gaji ... gampang masih ada gaji....sampe maaf salah satu bank memanfaat pensiunan yang Allah ngeri bgt....kalo ingat cerita2 mrk mencicil di hari tua merinding ...," kata akun @nurabiram.
Baca Juga: Tito karnavian Sebut ASN Tidak Korupsi Jika Sejahtera, Alvin Lie Bantah: Ini Soal Tamak atau Tidak
"Baru dapat SK otw bank..... Ngoaahahahahhahahahaha biar hati tenang ya buru2 pergi ke masjid dah secara gaya sama gaji ga sesuai gegara SK sudah tergadai," ucap akun @YustiaeanIhsan2.
Diketahui, cuitan drh H. Slamet merupakan respons terhadap pernyataan Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar.
Boy Rafli mengatakan, ASN merupakan salah satu kelompok yang rentan paham radikalisme. Hal tersebut dikarenakan rumah ibadah di lingkungan lembaga sering digunakan sebagai propoganda.***
