Heboh, Mahasiswa Program Kampus Mengajar Keluhkan Transfer Biaya Hidup Tak Sesuai Janji

- 9 Juni 2022, 10:21 WIB
Kegiatan pelatihan kewirausahaan di SDN 1 Montong Tangi, dimentori Mahasiswa yang ikut Program Kampus Mengajar
Kegiatan pelatihan kewirausahaan di SDN 1 Montong Tangi, dimentori Mahasiswa yang ikut Program Kampus Mengajar /Dokpri/Lombok Timur Pikiran-Rakyat.com/Azzi

SEPUTARTANGSEL.COM- Program Merdeka Belajar menjadi unggulan Kemendikbud Ristek. 

Salah satu program yang diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam Merdeka Belajar adalah Kampus Mengajar.

Program ini mewajib mahasiswa selama 6 bulan atau satu semester hadir membantu pengembangan pembelajaran. 

Baca Juga: 7 Tips Cara Lulus Cumlaude, Nomor 4 yang Perlu Mahasiswa Cari Tahu

Mahasiswa diharapkan hadir sebagai partner guru dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran.

Akan tetapi sejak periode pertama penyelenggaraannya hingga yang ketiga ada hambatan yang dikeluhkan para mahasiswa yang menjadi peserta Kampus Mengajar. 

Salah satu keluhan yang dilontarkan pemilik akun @lesyeuxdebyla sebagai mahasiswa peserta Kampus Mengajar angkatan ketiga.  

"Merasakan Merdeka tapi tidak di Merdekakan?" keluhnya melalui akun twitternya pada Rabu, 8 Juli 2022. 

Dikatakannya sebagai mahasiswa ia dituntut untuk mengerjakan tugas harian, membuat program kerja, membantu administrasi sekolah, penerapan teknologi di sekolah, laporan mingguan dan tugas-tugas lainnya dengan iming-iming akan diberikan Dana Bantuan Hidup Bulanan sebesar 1,2jt/bulannya. 

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x