Fahri Hamzah: Pemecatan Kader Partai Jabatannya Tak Otomatis Berhenti, Jangan Ambil Inspirasi Negara Komunis

- 8 Juni 2022, 06:08 WIB
Fahri Hamzah mengungkapkan kader partai yang dipecat, tidak otomatis membuat jabatan publik miliknya berhenti
Fahri Hamzah mengungkapkan kader partai yang dipecat, tidak otomatis membuat jabatan publik miliknya berhenti /Foto: Instagram/@fahrihamzah /

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah mengungkapkan pemecatan yang terjadi pada kader dalam suatu partai politik tidak bisa membuat jabatan publik berhenti.

Hal ini dikarenakan keanggotaan dalam partai politik tidak membuat kadernya otomatis menjadi pejabat publik.

Pernyataan Fahri Hamzah ini, disampaikan melalui cuitan akun Twitter miliknya pada Selasa, 7 Juni 2022.

Baca Juga: KPK Kenalkan Rompi Biru Penangkal Korupsi, Fahri Hamzah: Kalau Sudah Korupsi Warnanya Oranye Ya

Fahri Hamzah menyebut bahwa keanggotaan partai yang membuatnya otomatis menjadi pejabat hanya terjadi dalam negara komunis, bukan negara demokrasi yang dianut oleh Indonesia.

"Dlm negara demokrasi, Pemecatan kader partai yg sedang menjadi pejabat publik tidak bisa otomatis menyebabkan kader partai tersebut berhenti dari jabatan publiknya," ungkap Fahri Hamzah yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Fahrihamzah pada Rabu, 8 Juni 2022.

"Sebab keanggotaan partai tak otomatis membuat seseorang menjadi pejabat publik seperti dlm kasus negara2 komunis," sambungnya.

Kemudian, mantan politisi PKS itu mengungkapkan ada banyak orang yang dicalonkan oleh partai politik, namun tidak dipilih rakyat sehingga tidak Jadi apa2.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Money Politics Karena Wakil Rakyat Datang Sekali 5 Tahun, Bisakah Partai Politik Akhiri Ini?

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x