Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengingatkan pemerintah Indonesia dengan jumlah tenaga kerja asing (TKA) asal China yang jumlahnya kian bertambah hingga mencapai ratusan ribu.
Sutiyoso memprediksi ada potensi jumlah TKA China akan terus berkembang dan bisa menjadi mayoritas di Indonesia.
Mantan Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) itu mengkhawatirkan nasib Indonesia akan sama seperti negara tetangga Singapura yang kini dikuasai oleh orang keturunan China atau Tiongkok.
Baca Juga: TKA China Iseng Berseragam Mirip Militer, Haris Pertama ke TNI: Tangkap Dong
Menanggapi peringatan Sutiyoso, Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ali Syarief mengatakan bahwa kerisauan Sutiyoso soal China menjadi mayoritas di Indonesia bisa menjadi kenyataan.
Bahkan Sutiyoso menyampaikan kekhawatiran itu di hadapan jama'ah Nahdlatul Ulama (NU), artinya kerisauan yang tak bisa disepelekan. Apalagi kompetensi Sutiyoso sebagai mantan intelejen yang memahami strategi suatu negara.
"Mengikuti pidato mantan Gub.DKI Sutiyoso, pernah juga jadi Kepala BIN, didepan jama'ah NU, adalah kerisauan yang sengaja diungkap ke publik. Bahkan khawatir dianggap sepele, ia sampai mengatakan, saya ini intel," kata Ali Syarief dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @alisyarief pada Senin, 23 Mei 2022.
Baca Juga: Viral WNA China Berseragam Militer Jaga PLTU di Nagan Raya, Dokter Eva: Ada Apa dengan Negeri Ini?
Ali Syarief mengatakan hal yang dikhawatirkan Sutiyoso, adalah sinyal ancaman kepada bangsa Indonesia. Dia berharap jenderal-jenderal yang lain memiliki sensitifitas yang sama.
"Semoga jenderal-jenedaral yang lain membaca sinyalemen ancaman kepada negara ini," ujarnya.
Sebelumnya, Sutiyoso mengungkapkan kekhawatiran bahwa WNA dari Tiongkok bakal menjadi mayoritas di Indonesia dan akhirnya berkuasa seperti di Singapura.
Baca Juga: Viral TKA China Pakai Seragam Loreng di Aceh, Netizen: Akibat Pemerintah yang Kebablasan
Bahkan, Perdana Menteri Singapura yang awalnya orang Melayu telah tergeser dikuasai China.
Saat ini ribuan tenaga kerja China telah menetap di Tanah Air, akhirnya mereka menetap dan beranak- pinak di Indonesia.
Menurutnya, silahkan saja pengusaha dari negara manapun menanam modal di Indonesia dan membawa tenaga ahli dari negaranya. Tapi harus tetap dibatasi hanya dua atau tiga orang saja, jangan sampai ribuan.***
