Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Muhammad Cholil Nafis soroti pernyataan Jaksa Agung ST Burhanuddin yang pernah mengamuk karena terdakwa mendadak memakai pakaian muslim saat sidang.
Cholil Nafis mengungkapkan, dirinya setuju dengan pernyataan sang Jaksa Agung.
Menurut Cholil Nafis, ia kerap kali bertanya-tanya mengapa terdakwa kerap memakai pakaian ,uslim saat sidang.
"Setuju Pak Jaksa Agung RI. Saya dulu bertanya2 knp terdakwah ke persidangan pakaiannya mendadak kaya’ org saleh," kata Cholil Nafis, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @cholilnafis pada Jumat, 13 Mei 2022.
Cholil Nafis mengaku, dirinya merasa risih dengan pakaian muslim yang dipakai oleh terdakwa saat sidang.
Karenanya, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mendukung agar para terdakwa memakai pakaian khusus agar mudah dikenali, terutama koruptor.
"Bahkan serasa risih melihat pakaian simbol muslim dipakainya. Saya dukung pakaian terdakwa itu khusus yg mudah dikenal, khususnya koruptor," tuturnya.
Sebelumnya, melalui podcast Deddy Corbuzier, ST Burhanuddin mengatakan koruptor tidak hanya berkerah putih, tetapi ada juga yang memakai kaus oblong hingga pakaian muslim seperti baju koko dan hijab.
Karena hal itu, ST Burhanuddin pun marah kepada anak buahnya dan meminta agar pakaian terdakwa diganti menjadi rompi.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Unggah Podcast LGBT Bareng Ragil Mahardika, Ketua MUI Cholil Nafis: Harus Diamputasi
"Makanya saya melarang teman-teman itu di daerah. Dulu itu kalau sidang, terdakwa itu pakainya dikasih baju kok, pakai peci, saya marah, Mas. Kok begini, saya bilang 'Ganti'," ujarnya.
Menurutnya, pakaian muslim yang dipakai terdakwa saat persidangan bisa merusak citra agama tertentu.***
